2012, Pemkot Normalisasi Belasan Saluran

BERSIHKAN SALURAN: Wakil Walikota turun langsung bersama SKPD membersihkan saluran di depan kampus Pendidikan Ilmu Pelayaran (PIP), Pleburan Semarang, kemarin. (Foto: Harsem/Lissa Febrina)

LUAS genangan di Kota Semarang tercatat sebesar 441 hektar dengan volume 49.253.500 m3. Kondisi ini sangat memrihatinkan. Karena itu tahun 2012 ini Pemkot mengagendakan normalisasi beberapa saluran air yang ada di Kota Semarang.

Saluran tersebut antara lain saluran kawasan Simpanglima, kawasan MT Haryono, Bubakan Jalan Agus Salim, Pasar Johar, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, Jalan Thamrin, Kali Tenggang, Polder Banger Tahap III, saluran Pasar Sampangan, saluran Karangayu, Jalan Yos Sudarso, Kali Es Muktiharjo Lor, Jalan Wolter Monginsidi, Saluran Kedungmundu, Kali Bekti, dan Jalan Kakap Bom Lama.

 “Tumpukan sampah di saluran menjadi permasalahan dan dapat menyebabkan genangan. Karena itu juga kita harus ubah pola berfikir semua masyarakat agar lebih peduli dengan saluran air sekitarnya,” ajak Wakil Walikota Hendrar Prihadi, saat memimpin langsung kegiatan resik-resik saluran sungai di depan kampus Pendidikan Ilmu Pelayaran (PIP), Pleburan Semarang, kemarin.

Namun kenyataannya, diakui Hendi –panggilan akrab Wawali, hingga saat ini masih banyak sampah-sampah yang dibuang sembarangan, berserakan di jalan, dan akhirnya masuk saluran karena disapu air hujan. “Timbunan sampah yang terjebak di jembatan-jembatan menyebabkan kapasitas saluran menurun,” imbuhnya.

Program resik-resik kali terus dilaksanakan pemkot, guna memberikan teladan bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar. Dalam kegiatan tersebut sejumlah elemen mulai dari jajaran SKPD Pemkot Semarang, TNI, Polri, taruna PIP, petugas kebersihan membersihkan saluran di depan gedung PIP secara guyub dengan mengerahkan alat berat.

“Dalam satu tahun ini, kita mengagendakan 16 kali kegiatan Resik-Resik Kali dan Alhamdulillah sampai hari ini telah terlaksana dengan baik untuk yang keenam kalinya,” ungkapnya.

Wakil Walikota juga tak lupa mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kebersihan lingkungan termasuk saluran di Kota Semarang.

Dengan adanya keterlibatan dan peran aktif semua pihak termasuk masyarakat, maka berbagai proses percepatan pembangunan, penataan kota, serta penjagaan kebersihan lingkungan kota akan lebih cepat terwujud. 

“Mungkin kegiatan ini terkesan seremonial saja, namun saya yakin bila masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaatnya, maka mereka akan berbondong-bondong mencontoh dan ikut menjaga kebersihan lingkungan, termasuk saluran yang ada di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Wakil Walikota pun menegaskan kesiapannya dan seluruh jajaran Pemkot Semarang untuk memfasilitasi sekaligus memotivasi masyarakat dalam hal menjaga lingkungan, misalnya dengan mendatangkan alat-alat berat seperti back hoe, dump track, dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan dan program yang dicanangkan pemerintah ini akan semakin jos saat benar-benar didukung oleh semua lapisan masyarakat.

“Seperti pagi ini, kami datangkan back hoe untuk mengeruk kotoran dan sampah yang menggenang di saluran ini sehingga alirannya akan lancar. Namun, semua itu akan muspro saat kemudian masih ada yang sembarangan buang sampah di saluran sungai. Dalam satu jam saja, akan kotor lagi,” kata Wakil Walikota mengingatkan. (lif/12)

Newer Post Older Post