Dikhawatirkan Rusunawa Jadi Ajang Kumpul Kebo
Rusunawa di Dukuh Cabean(HARSEM/HERU SANTOSO) |
SALATIGA - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota (Cipkataru) Kota Salatiga akhirnya membentuk tim khusus yang tugasnya salah satunya mengantisipasi penyimpangan pemanfaatan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Dukuh Cabean, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti.
Penyimpangan ini di antaranya, di rusunawa itu dijadikan tempat kumpul kebo dan prostitusi. Jika ini terjadi maka akan dapat merusak citra Rusunawa. Kepala Dinas Cipkataru Kota Salatiga, Tedjo Supriyanto mengatakan, tim khusus yang dibentuk akan melakukan menyeleksi secara cermat dan detail untuk para calon penghuni rusunawa di kompleks RW 14. Tim ini beranggotakan staf dinas terkait, kecamatan, kelurahan, dan warga sekitar rusunawa.
Para penghuni rusunawa akan diprioritaskan warga yang sudah berkeluarga dan mutlak warga Salatiga. “Mereka itu penghasilannya boleh dikatakan tidak tetap sehingga layak untuk menghuni Rusunawa Cabean,” jelas Tedjo.
Tedjo pun mengkhawatirkan jika kamar-kamar di rusunawa tersebut justru menjadi pilihan utama untuk pasangan kumpul kebo. Kekhawatiran yang lain adalah, penghuni asli yang menyewa tetapi dalam perjalanannya disewakan kepada oranglain.
“Jika kumpul kebo maupun prostitusi menghiasi penghuni rusunawa, maka secara tidak langsung akan membuat cerita buruk rusunawa itu,” katanya. Kepala Bidang Ciptakarya Dinas Cipkataru Kota Salatiga, Benny Kusworo menambahkan, biaya sewa kamar antara Rp 100 ribu - Rp 250 ribu per bulan/kamar. Perinciannya, kamar di lantai IV (Rp 100 ribu), lantai III (Rp 150 ribu), lantai II (Rp 200 ribu) dan lantai I Rp 250 ribu. (hes/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.