Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Cinta Mati



Kisah memilukan ini terjadi beberapa tahun silam di Desa Mijen, Kecamatan Dempet, Demak. Cerita cinta yang amat menyita perhatian masyarakat setempat, dan akan dikenang sepanjang masa.

Pasangan Suratman dan Maesaroh tergolong masih muda. Suratman berusia 23, sedangkan Maesaroh 21 tahun. Mereka telah berpacaran sejak lima tahun silam, dan merencanakan pernikahan pada hari yang ditentukan. Sebelumnya, pasangan ini sempat menunda pernikahan karena Maesaroh sempat dua tahun menjadi TKW di Malaysia, dan Suratman yang ingin menyelesaikan studinya di sekolah pelayaran di Semarang.

Maesaroh sudah sangat ingin menikah dan ia telah menghitung hari menuju saat yang dinanti-nantikannya itu. Ia memutuskan pulanng ke Indonesia dan tidak berniat kembali lagi ke Malaysia, demi Suratman.  Namun, takdir memutuskan lain. Sebuah kejadian tragis menimpa mereka.

Beberapa hari sebelum resepsi, Maesaroh mengalami kecelakaan mobil saat menuju ke Semarang bersama seorang familinya. Ia dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit, dan bahkan sempat mengalami penundaan penanganan karena pihak rumahsakit kurang cepat menangani pasien gawat. Sempat dirujuk ke rumah sakit lain, namun Maesaroh akhirnya menyerah dengan luka di tubuhnya dan meninggal sehari sebelum hari pernikahannya.

Suratman mengalami duka yang sangat mendalam karena ditinggal mati calon istrinya, apalagi keesokan harinya mereka akan menikah. Segala ubo rampe resepsi sudah disiapkan, undangan juga telah disebarkan.
Maesaroh telah berpulang, tetapi Suratman bersikeras agar jasad perempuan yang ia cintai itu ditunda pemakamannya hingga keeseokan harinya. Ia akan menunjukkan cintanya pada Maesaroh dengan tidak mengabaikan keinginan belahan jiwanya itu untuk menikah, tepat pada jadwal resepsi.

Maka keesokan harinya, Suratman mengucapkan ikrar di samping jenazah Maesaroh, disaksikan puluhan orang (sebagian besar tetangga dan undangan yang tak menyangka mempelai wanita telah meninggal). Mereka rata-rata menitikkan airmata.

Dalam momen mengharukan itu, dibantu alat pengeras suara, Suratman mengungkapkan kehilangan dan rasa cinta yang mendalam pada Maesaroh. Ia menyematkan cincin di jari Maesaroh, dan mencium kening wanita yang sangat dicintainya tersebut seraya menangis sesenggukan.

“Tidak ada yang lebih indah dalam dunia ini kecuali menyatukan hatiku ke hatimu. Tidak ada yang lebih berarti dalam hidupku ini kecuali menjadikanmu istriku … “Demikian antara lain Suratman berucap di tengah isak tangisnya.

Beberapa saat setelah ikrar cinta diucapkan Suratman, jenazah Maesaroh pun diusung ke masjid terdekat, dan kemudian dimakamkan. Hingga bertahun-tahun kemudian, Suratman masih tetap membujang … (rif)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous