Massa Tolak Pabrik Semen Datang, Jalan Sehat Bubar

Ratusan massa yang terdiri dari petani dan perempuan terlibat aksi dorong dengan aparat saat menggelar aksi penolakan pabrik semen di lokasi tapak pabrik Minggu

REMBANG - Pengundian doorprize jalan sehat yang digelar oleh PT Semen Gresik di tapak pabrik semen Desa Pasucen Kecamatan Bulu, Minggu (27/10) terpaksa ditunda. Pasalnya, 800-an massa penolak pabrik semen keburu datang ke lokasi pengundian untuk menggelar aksi. Ratusan peserta jalan sehat-pun juga langsung menyingkir begitu massa penolak pabrik semen sampai di lokasi pengundian hadiah.  Sejumlah petinggi Semen Indonesia yang datang ke lokasi pengundian doorprize sudah menyingkir sekitar setengah jam sebelum massa datang ke Pasucen.

    

Masa penolak pabrik semen awalnya berkumpul di lapangan Desa Tegaldowo sebelum datang ke lokasi Desa Pasucen. Dengan menaiki 11 truk dan puluhan sepeda motor, massa yang terdiri dari tua muda, pria dan perempuan itu meneriakkan yel yel penolakan pabrik semen. Sekitar 200 meter dari lokasi pengundian doorprize, massa yang menggunakan sound system satu mobil itu semakin kencang meneriakkan penolakan.

    

Beberapa anggota Polsek dan Koramil Gunem yang menjaga berusaha merintangi massa yang hendak masuk ke lokasi pengundian doorprize. Kapolres Rembang, AKBP Muhammad Kurniawan yang juga berada di lokasi sempat menenangkan massa yang terus meringsek masuk ke lokasi pengundian doorprize. Massa akhirnya bisa masuk ke panggung tempat pengundian jalan santai.

    

Melihat kedatangan masa penolak, warga yang mengikuti jalan sehat langsung menyingkir dari lokasi pengundian. Panitia jalan sehat kemudian juga mengemasi hadiah. ''Pengundian hadiah rencananya dipindah sore hari di halaman Kafe Mama Mia mas,'' kata salah satu panitia yang enggan di sebut namanya.

    

Setelah peserta jalan sehat menyingkir, giliran massa penolak semen menggelar orasi di panggung. Ali Nugroho warga Desa Tegaldowo dalam orasinya menghimbau warga peserta jalan sehat untuk tidak mengadaikan masa depan anak cucu. ''Hanya karena dibayar Rp 50 ribu, dapat kaos dan diiming-imingi doorprize, warga jadi lupa akan keselamatan anak cucu. Pabrik semen akan membuat warga kesulitan air. Lingkungan juga akan menjadi rusak karena pabrik semen,'' terang dia.

    

Dia menegaskan janji perekrutan tenaga kerja lokal juga hanya sebuah kebohongan belaka. ''Lihatlah di Tuban. Pekerja semen adalah kaum pendatang. Warga sekitar hanya jadi penonton,'' tegas dia yang berkali-kali menyatakan siap mati untuk

    

Camat Gunem Teguh Gunawarman yang menenangkan massa hanya bisa berjanji untuk mempertemukan perwakilan warga dengan manajemen PT Semen Indonesia. ''Kami tidak dalam kapasitas menolak atau menyetujui. Hanya saja kami sudah beberapa kali menyampaikan aspirasi penolakan warga kepada Pemkab dan investor PT Semen Indonesia,'' terang dia.

    

Kapolres Rembang AKBP Muhammad Kurniawan berharap massa tidak asal menolak pembangunan pabrik semen. Namun penolakan itu harus memiliki dasar yang kuat. ''Kalau memang PT Semen Indonesia berbohong dan tidak memperhatikan masyarakat, kami siap membantu warga menagih janji,'' terang dia.

   
Setelah menyampaikan aspirasi penolakan, massa mengakhiri aksi dengan aksi teatrikal tentang kerusakan lingkungan akibat penebangan pohon dan maraknya penambangan. (H19/SMNetwork/njs)

Newer Post Older Post