Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Prie GS saat memberikan motivasi pada ratusan pengelola KKB di Hotel Quest


Keberhasilan KB Berkat Petugas Lapangan
Sejak DPR mengesahkan UU No 52 tahun 2009, salah satu poin penting dari UU ini adalah perubahan organisasi BKKBN. Jika sebelumnya BKKBN hanya mengurusi masalah KB secara nasional, sekarang BKKBN bertanggung-jawab juga dalam mengurusi masalah kependudukan nasional.

Otomatis tugas BKKBN semakin  berat, sehingga harus bekerja keras guna menjaga keseimbangan jumlah penduduk. Menyikapi perubahan tersebut, BKKBN mengadakan pertemuan secara berjenjang mulai dari tingkat nasional, hingga ke tingkat kecamatan.  

    Maka BKKBN Jateng lantas menggelar Capacity Building pelembagaan kependudukan dan keluarga berencana (KKB) bagi pengelola di lini lapangan, mulai 29 - 30 November di Hotel Quest, yang diikuti oleh 180 Kepala UPT KB wilayah Bakorwil III (Eks Kerasidenan Pekalongan dan Banyumas).

Dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah Sri Murtiningsih, keberhasilan program KKB selama ini tidak lepas dari kerja keras dan peran serta seluruh petugas atau pelaksana dan pengelola program KB khususnya yang berada di tingkat lini lapangan.

Semangat Tinggi

“Seperti institusi masyarakat pedesaan/perkotaan dan PLKB/PKB yang begitu tinggi partisipasinya dan semangatnya dalam mengelola program KB di wilayah masing-masing,” ungkapnya   di sela-sela pertemuan kemarin.Karena itulah pihaknya mengundang 180 kepala UPT KB untuk diberikan dukungan penuh kepada mereka agar ikut mendukung penuh dan menyukseskan program KB

Murtiningsih juga mengatakan, dengan perubahan status ini diharapkan tidak berpengaruh dengan capaian indikator kinerja KB yang telah ditargetkan sebelumnya. Bahkan diharapkan dapat meningkatkan capaian kinerja KB di Jawa Tengah dengan mitra-mitra kerja yang diperluas termasuk dengan perguruan tinggi.

“Walaupun kita kerja kencang, tanpa pengelola di lini lapangan ini semua program tidak akan berhasil, karena mereka-mereka ini adalah garda terdepan program KB. Karena pengelola KB di lapangan ini harus memiliki percaya diri yang tinggi.  Untuk melengkapi semua kami berikan semangat, dukungan dan motivasi penuh kepada pengelola KB di lapangan ini,” ujar Murtiningsih ramah.

Sebagai motivator dalam kegiatan tersebut dihadirkan budayawan muda Semarang, Prie GS yang tampil dengan style-nya, sapaan hangat dan guyonan ringan namun penuh makna. Tak jarang juga ratusan peserta tertawa mendengar ceramah motivasi Prie GS.

“Persoalan KB tidak lekang oleh kebutuhan, apalagi angka kelahiran kita masih tinggi, butuh pengelola yang mampu kerja keras. Jadi tidak benar bahwa teman-teman di lini lapangan merasa terpinggirkan   secara peran sosial. Lewat forum ini Prie GS kembali mengingatkan agar pengelola lini lapangan kembali mengambil perannya dengan gembira. (lif/tab)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous