Istriku Mantan Wanita Panggilan

Apa yang Anda pikirkan jika mengetahui istri Anda dulunya adalah wanita panggilan, dan Anda baru tahu setelah menikahinya sekian bulan?

Pembaca, betapa terperanjat diriku tatkala mendapat cerita dari sahabatku tentang Astri (samaran) istriku. Temanku ini bersaksi bahwa Astri dulunya adalah wanita panggilan.

Semasa kuliah, dia biasa dipakai om-om senang dan bos-bos berdompet boros. Alangkah kagetnya aku, jika Astri dulunya terkenal sebagai ayam kampus paling mak nyuz.

“Sampeyan boleh percaya boleh tidak. Tapi aku dulu pernah mengantar teman kosku membooking Astri. Aku juga pernah melihat menelepon dia untuk memberi order dikencani pengusaha dari Jakarta,” ujar Joni, temanku yang sekarang jadi polisi.

Malam usai bertemu sahabatku di pujasera itu, kutanya istriku. Dalam kamar aku interogasi dia namun dengan kalimat yang lembut. Meminta dia berterus terang mengakui kalau kabar yang kuterima itu benar.

Ternyata Astri mengonfirmasi semuanya. Dia membenarkan tentang masa lalunya yang demikian. Kepalanya mengangguk, mulutnya tak membantah.

“Maafkan aku, mas. Memang cerita teman sampeyan itu benar,” ujarnya dengan nada berat lantas sesenggukan. Menangis lalu menjatuhkan kepala di dadaku.

“Adduh biyuuuungg… !! Ya ampun gusti Allah pangeran kula, betapa bodohnya hamba-Mu ini yang tak meneliti calon istri sebelum menikahi…,” gumamku dalam hati.

Pembaca, aku memang lelaki bodoh. Di Semarang ini aku adalah pendatang. Kedatanganku dari Sumatera untuk kepentingan bisnis semata. Setelah setahun di sini, kulihat ada wanita cantik dan tampak sudah matang, kujadikan tambatan hati.

Mataku ternyata buta. Asal samber saja. Begitu Astri menerima cintaku, langsung kuajak dia menikah. Apalagi dia juga pendatang dari Jawa Timur dan tak punya bapak.

    Astri blak-blakan kepadaku. Dia sudah rusak sejak SMA. Pernah punya pacar dan berzina. Seperti dijelaskan psikologi, seks membuat orang ketagihan. Meski Astri mengaku benci dengan pacarnya yang meninggalkan dia, tetapi pengalaman seksual itu tetap melekat dalam nafsunya.

Sehingga ketika dia kuliah, akunya, mau saja diajak ML sama pacarnya yang kakak angkatan. Yang mengerikan, Astri mengaku sering ketagihan, sehingga sering aktif mengajak hubungan badan. Tak hanya pacarnya, dengan teman pacarnya pun dia mau, karena terobsesi kenikmatan semu itu.

Sampai akhirnya dia dikenal sebagai cewek yang geleman alias bispak (bisa dipakai).  Banyak cowok lain kampus yang mengencaninya. Awalnya sekedar ngasih tip pada Astri, lama-lama Astri yang minta imbalan. Lantas, jadilah dia gadis panggilan.

Pembaca, Astri memang pandai menyembunyikan masa lalunya. Kuakui, aku begitu terpesona dengan kecantikannya. Buruknya lagi, aku tak peduli wanita yang kunikahi perawan atau bukan. Sebab aku sendiri merasa kotor, pernah berzina meski sekali saja. Jadi, bagaimana menurut Anda pembaca? Apakah aku harus menceraikan Astri karena aku takut punya anak perempuan yang meniru ibunya? (Seperti dituturkan oleh Gunawan, bukan nama sebenarnya, kepada Moh Ichwan)

Newer Post Older Post