Janji Revisi UMK Menguap, Kadisnaker Dilaporkan Buruh
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Tengah Edison Ambarura dilaporkan ke Polda Jateng, kemarin pagi. Dia dituding telah melakukan pembohongan publik terkait janji revisi upah minimum kota (UMK) yang menguap begitu saja alias tidak ditepati. Hal itulah yang membuat geram para buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng.
Laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Jateng, kemarin sekitar pukul 11.00, ini dipicu atas pernyataan Edison saat berlangsung aksi buruh pada 29 November lalu di depan Gubernuran.
Saat itu, Edison dengan gagahnya berdiri di podium meneriakkan yel yel “hidup buruh”, “revisi yes”, dengan lantang. Para buruh saat itu dibuai ‘omong kosong’ itu. Dibuat senang dengan penjelasan bahwa “UMK pasti direvisi, jaminannya saya”, kata Prabowo, perwakilan Gerbang menirukan omongan Edison kala itu.
Namun pada kenyataannya janji itu hanya menguap begitu saja. Tidak ada revisi. Menurut Prabowo, meski hal itu bisa jadi apa yang dikatakan Edison waktu itu hanyalah upaya untuk meredam emosi massa. Namun dalam konteks ini bukan guyonan belaka. “Jadi, omongannya Edison ini sudah termasuk pembohongan publik," katanya.
Dia berharap, Kepala Disnakertransduk Jateng yang pernyataannya melukai hati buruh se-Jateng itu segera diproses hukum. “Polda harus menindaklanjuti laporan dengan memeriksa Edison,” tandasnya.
Prabowo juga menyampaikan, jika hingga saat ini pengupahan buruh ruwet, penanggungjawabnya adalah gubernur. Tapi menurutnya, bisa jadi dia (Edison) hanyalah ‘tumbal’ dari Gubernur. “Namun kami tetap menuntut Edison. Sebab melalui mulut dialah pembicaraan itu keluar kepada massa. Oleh karena itu dia yang kami anggap berbohong," ungkapnya.
Pada laporan kemarin, petugas SPK telah menerima surat pelaporan dari Gerbang. Namun demikian, tanda bukti laporan belum bisa diberikan karena Gerbang masih harus melengkapi teks tertulis berupa kronologi peristiwa pada 29 November. Gerbang akan melengkapi data kronologis Senin pekan depan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Bambang Rudi Pratiknyo mengaku belum mengetahui laporan tersebut. Namun ia memastikan semua laporan dari masyarakat akan diterima dan ditindaklanjuti.
"Nanti kita lihat dulu seperti apa, baru bisa menentukan langkah selanjutnya," katanya saat dikonfirmasi kemarin. (abm/rif)
Laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Jateng, kemarin sekitar pukul 11.00, ini dipicu atas pernyataan Edison saat berlangsung aksi buruh pada 29 November lalu di depan Gubernuran.
Saat itu, Edison dengan gagahnya berdiri di podium meneriakkan yel yel “hidup buruh”, “revisi yes”, dengan lantang. Para buruh saat itu dibuai ‘omong kosong’ itu. Dibuat senang dengan penjelasan bahwa “UMK pasti direvisi, jaminannya saya”, kata Prabowo, perwakilan Gerbang menirukan omongan Edison kala itu.
Namun pada kenyataannya janji itu hanya menguap begitu saja. Tidak ada revisi. Menurut Prabowo, meski hal itu bisa jadi apa yang dikatakan Edison waktu itu hanyalah upaya untuk meredam emosi massa. Namun dalam konteks ini bukan guyonan belaka. “Jadi, omongannya Edison ini sudah termasuk pembohongan publik," katanya.
Dia berharap, Kepala Disnakertransduk Jateng yang pernyataannya melukai hati buruh se-Jateng itu segera diproses hukum. “Polda harus menindaklanjuti laporan dengan memeriksa Edison,” tandasnya.
Prabowo juga menyampaikan, jika hingga saat ini pengupahan buruh ruwet, penanggungjawabnya adalah gubernur. Tapi menurutnya, bisa jadi dia (Edison) hanyalah ‘tumbal’ dari Gubernur. “Namun kami tetap menuntut Edison. Sebab melalui mulut dialah pembicaraan itu keluar kepada massa. Oleh karena itu dia yang kami anggap berbohong," ungkapnya.
Pada laporan kemarin, petugas SPK telah menerima surat pelaporan dari Gerbang. Namun demikian, tanda bukti laporan belum bisa diberikan karena Gerbang masih harus melengkapi teks tertulis berupa kronologi peristiwa pada 29 November. Gerbang akan melengkapi data kronologis Senin pekan depan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Bambang Rudi Pratiknyo mengaku belum mengetahui laporan tersebut. Namun ia memastikan semua laporan dari masyarakat akan diterima dan ditindaklanjuti.
"Nanti kita lihat dulu seperti apa, baru bisa menentukan langkah selanjutnya," katanya saat dikonfirmasi kemarin. (abm/rif)
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.