Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Harga Kios Mahal, Pedagang Mengelus Dada


 HARSEM/SUKMA WIJAYA SELAMATAN: Para pedagang menggelar selamatan sebelum pasar Bintoro Demak dibuka


DEMAK- Dalam tasyakuran pasar Bintoro yang digelar pedagang, kemarin (29/5), muncul kecurigaan bila harga kios atau los tidak disubsidi. Mahalnya harga kios membuat pedagang mengelus dada. “Melihat harga kios yang di atas seratus juta rupiah, jelas tidak ada subsidi," aku Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Bintoro (P3B), H Muntako yang dibenarkan beberapa pedagang lain.
Pernyataan Muntoko didasari keluhan pedagang yang sempat membeli kios senilai Rp 200 juta. Bahkan untuk los, seharusnya pedagang lama membayar Rp 2 juta per meter persegi, namun disuruh membayar Rp 5 juta per meter persegi.

Menurut Muntako, dalam transaksi pembelian antara pedagang dengan bagian pemasaran PT Karya Bayu Bangun Perkasa Jakarta, tidak disebutkan nilai subsidi. Hanya tertera harga kios/los. Muntako sendiri sebagai pedagang lama harus membayar los seharga Rp 5 juta per meter persegi.

Akibat lamanya pembangunan pasar Bintoro, 17 pedagang meninggal dunia dan 20 pedagang lebih strss memikirkan hutangnya ratusan juta rupiah belum terbayar karena mereka belum bisa berdagang.

Pedagang berharap akhir Juni 2012 pasar Bintoro dibuka. Pedagang berharap bisa masuk semua pertengahan bulan Juni. Sebab bulan-bulan itu mendekati Ramadhan. Pedagang khawatir saat masuk akhir Juni harus membenahi kios/los, akibatnya pelanggan belum mengetahui lokasinya. Dikhawatirkan pedagang tak bisa mremo saat Ramadhan tiba.

Plh Kepala Dinperindagkop dan UMKM, Hadi Waluyo yang turut hadir dalam selamatan meminta pedagang untuk bersabar. Pembangunan pasar Bintoro sudah 97 persen rampung, hanya tinggal melengkapi rolling-seat di bagian Los. Menurut investor, jaringan listrik sudah terpasang tinggal disalurkan.

"Pemkab tak memiliki niat menghambat pembangunan pasar. Sesuai hasil rapat dengan dewan, akhir Juni 2012 pedagang bisa masuk pasar," tegasnya.

Sementara, Site Manager PT Karya Bayu Bangun Perkasa, Mardi Subroto yang diminta pedagang untuk menjelaskan fluktuatifnya harga tanpa subsidi, tidak bisa menjawab masalah itu. Dia mengaku bertugas sebagai pelaksana pembangunan. 

Soal harga, yang berwenang bagian pemasaran.
Subroto hanya menjelaskan sebagian pedagang lama yang sudah terdaftar dan melunasi pembelian kios/los sudah menerima kunci, bahkan sudah melakukan bersih-bersih. “Kami hanya menunggu rolling-seat dari pabrikan," kata Subroto. Setelah itu, pasar bisa diresmikan. (swi/16)


Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous