Masjid Terboyo
Warisan Bupati Suro Hadimenggolo
MENGENANG sejarah Kota Semarang, kita akan menjumpai nama Adipati Suro Hadimenggolo V atau lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Adipati Terboyo atau juga disebut Pangeran Terboyo. Dialah Bupati Semarang yang ke-23 yang menjabat pada tahun 1807 sampai 1821.
Kanjeng Adipati Terboyo lahir pada tahun 1731 dan meninggal pada tahun 1834. Jasatnya dimakamkan di belakang Masjid Terboyo. Dan Masjid Terboyo itulah salah satu warisannya yang sampai saat ini masih berdiri di Jalan Kiai Terboyo, Semarang. Masjid Terboyo memiliki ciri khas pada cungkupnya, yakni mirip dengan cungkup Keraton Solo. Hal itu karena pengaruh Keraton Solo saat itu sangat besar, karena istri dari Adipati Terboyo adalah Raden Ajeng Suci Satiyah, yang tidak lain adalah putri Kanjeng Gusti Pangeran Samber Nyowo dari Kraton Solo.
Masjid Terboyo dibangun Adipati Terboyo pada tahun 1821, sebelum dia mengundurkan diri dari jabatannya. Sampai saat ini masjid itu, antara lain pada tahun 1970 dan 1980. Sebelumnya, pada tahun 1967 genteng Masjid Terboyo harus diganti akibat sambaran petir dan mengalami kerusakan cukup parah di bagian atap. Bahkan cungkup yang memiliki ciri khas Keraton Solo sempat lepas dari tempatnya.
Saat ini di masjid kebanggaan warga Terboyo tersebut sedang dilakukan peninggian dan pembangunan karena sering terendam banjir dan rob. Moch Sholichin, juru kunci makam Adipati Terboyo mengatakan, sudah tiga kali masjid mengalami peninggian akibat rob dan banjir.
Solichin menambahkan, pernah ada kejadian unik saat dilakukan pengangkatan soko guru masjid. Ceritanya, untuk memudahkan upaya pengangkatan, masyarakat menggunakan alat katrol, namun tidak disangka katrol tersebut ternyata tidak mampu mengangkat, bahkan terbalik,” kenangnya.
Setelah kejadian itu seluruh panitia kemudian melakukan tirakat dan berdoa di makam Adipati Terboyo. Setelah dilakukan berbagai macam lelaku, anehnya hanya dengan menggunakan dongkrak (katrol) truk, masjid tersebut dapat terangkat walaupun perlu waktu satu bulan untuk
dapat mengakatnya setinggi 12 meter. “Sebab setiap hari hanya mampu mengangkat setengah meter, itu pun kami melakukannya dengan melafalkan wirid,” tutur Sholichin.
Selama Ramadan ini setiap hari Masjid Terboyo tidak pernah sepi dari umat yang ingin memperbanyak amalan ibadah. Suasa pada siang hari juga ramai, karena di kompleks mamsjid juga berdiri Pondok Pesantren Al Fatah, SLTP dan SMU Al Fatah.
Sumur dan Makam Keramat
Selain meninggalkan masjid tua yang usiannya hampir 2 abad, yang sampai saat ini masih digunakan untuk bersembahyang oleh umat muslim sekitar, Pangeran Terboyo juga konon meninggalkan sumur tua.Bahkan hingga kini sumur tersebut masih dianggap keramat oleh warga sekitar. Warga meyakini air sumur tersebut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit bagi siapa yang meminumnya. Selain itu meskipun sumur tersebut terletak tidak jauh dari laut, yang biasanya rasa airnya asin, namun air sumur peninggalan Kanjeng Terboyo tersebut rasanya justru seperti air yang mengalir dari sumber mata air pegunungan.
Mbah Sholichin mengatakan, pernah ada orang warga Berok yang sakit parah dan sudah divonis oleh dokter tidak akan mampu disembuhkan dengan obat, namun setelah minum beberapa kali penyakitnya sembuh total.
Sumur tersebut selain dipecaya mampu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit juga dipercaya memiliki kekuatan ghaib. ‘’Karena dipercaya punya khasiat dan mengandung kekuatan, maka bagi orang yang suka berdusta jangan cobacoba minum air sumur itu,’’ kata Sholikin mengimbau. “ Karena air tersebut mampu untuk membuktikan sumpah seseorang,’’ imbuhnya.
Dalam sebuah kesempatan ada seseorang yang hendak membuktikan sumpahnya. Setelah meminum air sumur itu, beberapa waktu kemudian orang tadi mengalami sakit perut dan akhirnya meninggal dunia.
Meski begitu, Mbah Sholichin mengimbau kepada setiap warga yang ingin minum air sumur tersebut untuk tidak mempercayai hal–hal yang bersifat syirik, karena semua hasilnya tetap kembali kepada Yang Maha Kuasa. “Ya kalau ingin mendapatkan kesembuhan silakan minum air sumur itu, namun jangan sampai mempercayai bahwa air tersebut yang menyembuhkan. Semua kita kembalikan kepada Allah SWT,’’ terangannya.
Seperti halnya kebanyakan makam dari seorang tokoh, makam Adipati Terboyo juga dikeramatkan oleh banyak orang. Terutama bagi mereka yang mempercayai supranatural, makam Kanjeng Terboyo dipercaya memiliki sawab atau pancaran aura mistik.
Sampai sekarang makam yang terletak di belakang Masjid Besar Terboyo tersebut tidak pernah
sepi pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Kedatangan mereka biasanya ingin ngalap berkah di makam tersebut, misalnya ingin mendapatkan jodoh, pekerjaan dan juga kedudukan. “Beberapa pejabat juga sering datang ke sini,“ terang Mbah Sholichin
Namun Solichin menambahkan, bagi orangorang yang berniat jahat atau punya pikiran yang kotor dan melencenga dari ajaran agama Islam, janganlah masuk ke makam karena pasti akan ketahuan. Karena menurutnya di makam tersebut di jaga seekor macan putih gaib yang akan mengusir siapa saja yang ingin berbuat tidak benar yang melenceng dari ajaran agama. (andik_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
MENGENANG sejarah Kota Semarang, kita akan menjumpai nama Adipati Suro Hadimenggolo V atau lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Adipati Terboyo atau juga disebut Pangeran Terboyo. Dialah Bupati Semarang yang ke-23 yang menjabat pada tahun 1807 sampai 1821.
Kanjeng Adipati Terboyo lahir pada tahun 1731 dan meninggal pada tahun 1834. Jasatnya dimakamkan di belakang Masjid Terboyo. Dan Masjid Terboyo itulah salah satu warisannya yang sampai saat ini masih berdiri di Jalan Kiai Terboyo, Semarang. Masjid Terboyo memiliki ciri khas pada cungkupnya, yakni mirip dengan cungkup Keraton Solo. Hal itu karena pengaruh Keraton Solo saat itu sangat besar, karena istri dari Adipati Terboyo adalah Raden Ajeng Suci Satiyah, yang tidak lain adalah putri Kanjeng Gusti Pangeran Samber Nyowo dari Kraton Solo.
Masjid Terboyo dibangun Adipati Terboyo pada tahun 1821, sebelum dia mengundurkan diri dari jabatannya. Sampai saat ini masjid itu, antara lain pada tahun 1970 dan 1980. Sebelumnya, pada tahun 1967 genteng Masjid Terboyo harus diganti akibat sambaran petir dan mengalami kerusakan cukup parah di bagian atap. Bahkan cungkup yang memiliki ciri khas Keraton Solo sempat lepas dari tempatnya.
Saat ini di masjid kebanggaan warga Terboyo tersebut sedang dilakukan peninggian dan pembangunan karena sering terendam banjir dan rob. Moch Sholichin, juru kunci makam Adipati Terboyo mengatakan, sudah tiga kali masjid mengalami peninggian akibat rob dan banjir.
Solichin menambahkan, pernah ada kejadian unik saat dilakukan pengangkatan soko guru masjid. Ceritanya, untuk memudahkan upaya pengangkatan, masyarakat menggunakan alat katrol, namun tidak disangka katrol tersebut ternyata tidak mampu mengangkat, bahkan terbalik,” kenangnya.
Setelah kejadian itu seluruh panitia kemudian melakukan tirakat dan berdoa di makam Adipati Terboyo. Setelah dilakukan berbagai macam lelaku, anehnya hanya dengan menggunakan dongkrak (katrol) truk, masjid tersebut dapat terangkat walaupun perlu waktu satu bulan untuk
dapat mengakatnya setinggi 12 meter. “Sebab setiap hari hanya mampu mengangkat setengah meter, itu pun kami melakukannya dengan melafalkan wirid,” tutur Sholichin.
Selama Ramadan ini setiap hari Masjid Terboyo tidak pernah sepi dari umat yang ingin memperbanyak amalan ibadah. Suasa pada siang hari juga ramai, karena di kompleks mamsjid juga berdiri Pondok Pesantren Al Fatah, SLTP dan SMU Al Fatah.
Sumur dan Makam Keramat
Selain meninggalkan masjid tua yang usiannya hampir 2 abad, yang sampai saat ini masih digunakan untuk bersembahyang oleh umat muslim sekitar, Pangeran Terboyo juga konon meninggalkan sumur tua.Bahkan hingga kini sumur tersebut masih dianggap keramat oleh warga sekitar. Warga meyakini air sumur tersebut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit bagi siapa yang meminumnya. Selain itu meskipun sumur tersebut terletak tidak jauh dari laut, yang biasanya rasa airnya asin, namun air sumur peninggalan Kanjeng Terboyo tersebut rasanya justru seperti air yang mengalir dari sumber mata air pegunungan.
Mbah Sholichin mengatakan, pernah ada orang warga Berok yang sakit parah dan sudah divonis oleh dokter tidak akan mampu disembuhkan dengan obat, namun setelah minum beberapa kali penyakitnya sembuh total.
Sumur tersebut selain dipecaya mampu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit juga dipercaya memiliki kekuatan ghaib. ‘’Karena dipercaya punya khasiat dan mengandung kekuatan, maka bagi orang yang suka berdusta jangan cobacoba minum air sumur itu,’’ kata Sholikin mengimbau. “ Karena air tersebut mampu untuk membuktikan sumpah seseorang,’’ imbuhnya.
Dalam sebuah kesempatan ada seseorang yang hendak membuktikan sumpahnya. Setelah meminum air sumur itu, beberapa waktu kemudian orang tadi mengalami sakit perut dan akhirnya meninggal dunia.
Meski begitu, Mbah Sholichin mengimbau kepada setiap warga yang ingin minum air sumur tersebut untuk tidak mempercayai hal–hal yang bersifat syirik, karena semua hasilnya tetap kembali kepada Yang Maha Kuasa. “Ya kalau ingin mendapatkan kesembuhan silakan minum air sumur itu, namun jangan sampai mempercayai bahwa air tersebut yang menyembuhkan. Semua kita kembalikan kepada Allah SWT,’’ terangannya.
Seperti halnya kebanyakan makam dari seorang tokoh, makam Adipati Terboyo juga dikeramatkan oleh banyak orang. Terutama bagi mereka yang mempercayai supranatural, makam Kanjeng Terboyo dipercaya memiliki sawab atau pancaran aura mistik.
Sampai sekarang makam yang terletak di belakang Masjid Besar Terboyo tersebut tidak pernah
sepi pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Kedatangan mereka biasanya ingin ngalap berkah di makam tersebut, misalnya ingin mendapatkan jodoh, pekerjaan dan juga kedudukan. “Beberapa pejabat juga sering datang ke sini,“ terang Mbah Sholichin
Namun Solichin menambahkan, bagi orangorang yang berniat jahat atau punya pikiran yang kotor dan melencenga dari ajaran agama Islam, janganlah masuk ke makam karena pasti akan ketahuan. Karena menurutnya di makam tersebut di jaga seekor macan putih gaib yang akan mengusir siapa saja yang ingin berbuat tidak benar yang melenceng dari ajaran agama. (andik_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.