Selamat Datang Walikota Baru
Waktunya Semarang Setara
Mulai hari ini Kota Semarang mempunyai pemimpin baru. Soemarmo HS-Hendrar Prihardi akan dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota untuk kepemimpinan lima tahun ke depan. Apa yang akan dilakukan Soemarmo sebagai pemimpin baru Kota Atlas ini?
SADAR atau tidak, konsep “kesetaraan” sudah menyatu dengan perilaku keseharian Soemarmo. Di rumahnya di Jalan Bukit Umbul Tembalang, dia biasa menerima tamu secara lesehan. Tanpa kursi atau meja membuat dirinya, yang notabene pejabat, bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan tamunya: dari rakyat jelata, pengusaha, hingga sesama pejabat.
Saat berbincang mengenai program sebagai Walikota Semarang, dia justru mengajak berbincang mengenai “tradisi konflik” di negeri ini. “Kita sudah kehilangan banyak waktu akibat percekcokan. Kita lelah akibat perseteruan, karena itu saya akan mengusung semboyan “Waktunya Semarang Setara”, “ ujarnya.
Semboyan itu, menurutnya merupakan pengembangan dari tagline saat kampanye: Kami bersamamu. Slogan itu kemudian dirinci dalam Panca Program yang meliputi pengentasan pengangguran, penanganan rob dan banjir, pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan kesetaraan gender. “Sebagai kota, Semarang mempunyai kelebihan sekaligus kekurangan. kekurangan inilah yang akan dibenahi dengan visi “Waktunya Semarang Setara”, “ jelasnya.
Dia mengakui, banyak kemajuan yang dirintis pendahulunya. Di antaranya Iman Soeparto, Soetrisno Suharto, dan Sukawi Sutarip. “Mereka sudah melakukan banyak hal untuk kemajuan Semarang. Tetapi tentu saja, masih ada kekurangan yang harus dibenahi,” jelasnya.
Pembangunan Infrastruktur
Untuk mewujudkan itu, dia akan memulai dengan pembangunan infrastruktur. “Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangun infrastruktur kota untuk membuka akses ke daerah yang selama ini tertinggal, seperti di Mijen, Gunungpati, dan Temba lang,” janjinya.
Bukan hanya pinggiran, dalam kota juga akan dibenahi. “Termasuk manajemen transportasinya,” jelasnya.
Soemarmo mengatakan akan memulai dari jalan. “Jalan rusak sudah lama menjadi keluhan. Akan dimulai dari itu,” jelasnya.
Kalau jalan sudah beres, berikutnya saluran air. Karena saluran yang jelekmenjadi biang penyakit. Dari penyakit kesehatan maupun penyakit infrastruktur jalan. “Saluran besar seperti Banjirkanal Timur, Banjirkanal Barat, Kali Banger, dan Kali Asin akan menggunakan dana dari pusat. Sedangkan saluran dalam kota, didanai Pemkot. Ini menjadi tanggung jawab Dinas PSDA,” jelasnya,
“Kalau jalan sudah bagus, saluran baik, trotoar apik, berikutnya taman kita percantik. Nanti seantero kota akan kita percantik dengan lampu. Walau cuma kecil-kecil sekadar lima watt, tidak apaapa yang penting meriah,” jelasnya.
“Pemasangan lampu ini untuk menyambut dua momen, peringatan HUT RI dan menyambut bulan Ramadhan,” jelasnya. (udin/panji)
Saat berbincang mengenai program sebagai Walikota Semarang, dia justru mengajak berbincang mengenai “tradisi konflik” di negeri ini. “Kita sudah kehilangan banyak waktu akibat percekcokan. Kita lelah akibat perseteruan, karena itu saya akan mengusung semboyan “Waktunya Semarang Setara”, “ ujarnya.
Semboyan itu, menurutnya merupakan pengembangan dari tagline saat kampanye: Kami bersamamu. Slogan itu kemudian dirinci dalam Panca Program yang meliputi pengentasan pengangguran, penanganan rob dan banjir, pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan kesetaraan gender. “Sebagai kota, Semarang mempunyai kelebihan sekaligus kekurangan. kekurangan inilah yang akan dibenahi dengan visi “Waktunya Semarang Setara”, “ jelasnya.
Dia mengakui, banyak kemajuan yang dirintis pendahulunya. Di antaranya Iman Soeparto, Soetrisno Suharto, dan Sukawi Sutarip. “Mereka sudah melakukan banyak hal untuk kemajuan Semarang. Tetapi tentu saja, masih ada kekurangan yang harus dibenahi,” jelasnya.
Pembangunan Infrastruktur
Untuk mewujudkan itu, dia akan memulai dengan pembangunan infrastruktur. “Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangun infrastruktur kota untuk membuka akses ke daerah yang selama ini tertinggal, seperti di Mijen, Gunungpati, dan Temba lang,” janjinya.
Bukan hanya pinggiran, dalam kota juga akan dibenahi. “Termasuk manajemen transportasinya,” jelasnya.
Soemarmo mengatakan akan memulai dari jalan. “Jalan rusak sudah lama menjadi keluhan. Akan dimulai dari itu,” jelasnya.
Kalau jalan sudah beres, berikutnya saluran air. Karena saluran yang jelekmenjadi biang penyakit. Dari penyakit kesehatan maupun penyakit infrastruktur jalan. “Saluran besar seperti Banjirkanal Timur, Banjirkanal Barat, Kali Banger, dan Kali Asin akan menggunakan dana dari pusat. Sedangkan saluran dalam kota, didanai Pemkot. Ini menjadi tanggung jawab Dinas PSDA,” jelasnya,
“Kalau jalan sudah bagus, saluran baik, trotoar apik, berikutnya taman kita percantik. Nanti seantero kota akan kita percantik dengan lampu. Walau cuma kecil-kecil sekadar lima watt, tidak apaapa yang penting meriah,” jelasnya.
“Pemasangan lampu ini untuk menyambut dua momen, peringatan HUT RI dan menyambut bulan Ramadhan,” jelasnya. (udin/panji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.