Hubungan Terlarang Berbuah Derita

Berjuta masalah timbul dari urusan seks. Jika sudah dikuasai nafsu, orang tak ingat setan adalah musuh nyata. Saat timbul akibat buruk, barulah orang menyadarinya.
   
Di pinggiran pantai utara Jawa, di sebuah kabupaten di Jawa Tengah, ada orang tergeletak lumpuh di atas dipan selama enam tahun. Tubuhnya mirip kerangka, hanya tulang terbalut kulit. Kesadarannya telah hilang. Hanya naluri makan minum dan buang kotoran yang tersisa. Jika bicara, suaranya tak ada. Mendengar suara orang lain pun hanya anggukan yang dia berikan, tanda mengerti.

Jambul (61) hanya ditunggui istrinya, Iyah, 54 (keduanya nama samaran) yang setia merawat sakitnya. Setiap hari Iyah harus menyuapi makan dan minum Jambul. Juga memandikan, membersihkan kotorannya, menggantikan pakaian, dan seterusnya.

Sakit Jambul sudah parah. Selain lumpuh, dia sering muntah, mencret, dan mengerang kesakitan. Siapapun yang melihat Jambul pasti kasihan padanya. Wajahnya pucat seperti mayat, matanya cekung, dan rambut merontok. Tulang belulangnya terlihat menonjol dibalut kulinya yang keriput. Sementara perutnya busung seperti dipompa. Bau tak sedap menyengat dari tubuh maupun tempat tidurnya. Erangan sakit dari mulutnya terdengar memilukan siapapun yang mendengarnya.

Sekuat tenaga menahan perasaaan, Iyah mencoba mengisahkan suaminya. Alkisah, Jambul adalah pensiunan pegawai Dinas Pasar. Semasa bekerja, sebagaimana biasa dilakukan oleh PNS zaman orde baru, Jambul selalu menekan para pedagang pasar dengan setoran uang. Selain tarikan resmi retribusi, dia yang diwajibkan atasannya untuk ‘setoran’, meminta para bakul membayar lebih dari tarif karcis.

Sebagaimana dhawuh ulama, barang siapa yang ringan memakan rezeki haram, dia akan ringan berbuat dosa. Demikianlah Jambul, lelaki yang semasa sehat berperut buncit ini sering mengencani wanita selain istrinya. Tak tanggung-tanggung, yang diembat termasuk adik ipar dan ibu mertuanya sendiri. Karena tinggal di rumah mertua, Jambul yang sangat ditakuti istrinya ini leluasa melakukan hubungan terlarang itu. Bahkan adik iparnya sampai hamil, meski akhirnya keguguran.

Kata Iyah, ibunya yang menjanda 12 tahun rupanya tak kuasa menolak bujuk rayu Jambul. Pun demikian adik perempuannya. Terperangkap godaan setan Jambul.

“Benar-benar rusak kerhomatan rumah saya. Para tetangga sampai muak, dan keluarga besar kami mengusir  Jambul. Jadilah kami tinggal di tanah yang asalnya laut di urug ini,” tutur Iyah terbata-bata.
Kini setelah Jambul meninggal, para kerabat mulai membicarakan masa lalu Jambul dengan Iyah. Iyah pasrah. Dia berharap Tuhan mengampuni dosa-dosa suaminya dan memberi rahmat padanya atas pengabdian dirinya pada almarhum suaminya. (moh ichwan/rif)   

Newer Post Older Post