Akses Jalan Tinjomoyo Nyaris Putus
Pengendara motor melintas di Jalan Tinjomoyo Timur yang nyaris putus akibat longsor |
Oleh Wara Merdekawati
Jalan longsor di wilayah RT 01/RW 01 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, berakibat jalur tersebut nyaris putus. Sayangnya, jalan yang setiap hari dilalui warga setempat itu belum kunjung diperbaiki.
Kondisi jalan di RT 01/RW01 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik sangat memprihatinkan. Pasalnya, jalan tersebut longsor sehingga membahayakan pengguna jalan.
Kondisi jalan di RT 01/RW01 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik sangat memprihatinkan. Pasalnya, jalan tersebut longsor sehingga membahayakan pengguna jalan.
Sebelum longsor, jalan yang memiliki lebar kurang lebih 3 meter ini dapat dilalui mobil. Namun kini lebar jalan yang hanya tersisa 50 cm itu hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki. Kondisi itu masih diperparah dengan kondisi bawah jalan sudah mulai tergerus akibat hujan deras.
Rina (20) warga setempat mengakui jika melintas di jalan yang longsor itu harus ekstra hati-hati. Karena jika tidak tepat perkiraan bisa tergelincir ke dalam jurang. “Harus hati-hati kalau tidak bisa masuk jurang, mengingat setelah longsor belum diperbaiki. Dan sewaktu-waktu bisa longsor kembali,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Suripto (43). Menurutnya, sejak longsor pada tahun lalu belum pernah diperbaiki. Akibatnya, saat hujan turun tanah terus terkikis oleh derasnya air hujan. Dirinya merasa khawatir jika dibiarkan terus longsor akan melebar.
“Warga sudah meminta kepada pihak kelurahan untuk upaya perbaikan tetapi sampai sekarang belum dibangun juga,” ungkapnya.
Memasuki musim penghujan ini, tidak menutup kemungkinan kembali terjadi longsor berakibat semakin lebar dan memutus akses jalan menuju Jatingaleh. “Kalau jalan ini putus, warga jika mau ke Pasar Jatingaleh harus putar jalan. Untuk antisipasi warga telah melakukan perbaikan dengan membuat talud, namun sebagian longsor,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Tinjomoyo Samanah menuturkan, pihaknya sudah mengajukan perbaikan kepada Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Bina Marga. Namun, hingga kini belum terealisasi.
Ia menjelaskan, pihak kelurahan hanya mampu menyediakan plastik untuk pembuatan talud sementara supaya longsor tidak semakin parah. Tetapi itu pun baru bisa untuk membuat talud sisi barat. “Kita sudah mengajukan bantuan, tapi belum datang,” jelasnya.
Kontur tanah yang labil, lanjut Samanah, menjadi faktor utama penyebab longsor. “Tanahnya memang labil dan gembur, dibawah juga ada anak sungai yang mengalir dari mulai Ngesrep Barat dan Gombel Lama,” katanya. (jos)
Labels
Warta Kota
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.