Bocah Tenggelam, 1 Tewas 1 Hilang
Oleh Sukma Wijaya
Mandi di sungai, dua bocah tenggelam. Satu korban tewas, satunya belum ditemukan.
DUA bocah hanyut terbawa derasnya air sungai Setu Desa Krandon, Guntur, Rabu kemarin (28/12). Satu korban, Mohamad Wahyudi bin Haryanto (7) sudah ditemukan sejauh 1 km dari lokasi dalam kondisi sudah meninggal. Sampai berita ini diturunkan, Polisi, TNI, dan puluhan warga masih mencari keberadaan korban, Markamah binti Yatmin (6).
Mandi di sungai, dua bocah tenggelam. Satu korban tewas, satunya belum ditemukan.
DUA bocah hanyut terbawa derasnya air sungai Setu Desa Krandon, Guntur, Rabu kemarin (28/12). Satu korban, Mohamad Wahyudi bin Haryanto (7) sudah ditemukan sejauh 1 km dari lokasi dalam kondisi sudah meninggal. Sampai berita ini diturunkan, Polisi, TNI, dan puluhan warga masih mencari keberadaan korban, Markamah binti Yatmin (6).
Dua korban masih bertetangga, dan sering main bersama, entah sedang main apa, tanpa pengawasan orang tua mereka bermain di tepi sungai Setu yang berarus kencang. Selebihnya warga dan aparat Koramil Guntur bahu membahu menyisir lokasi Sungai Setu. Bahkan, sejumlah anggota TNI nekad menyeburkan diri di sungai, sedalam tiga meter untuk mencari jenasah korban yang belum ditemukan.
Menurut Kades Krandon, Slamet Supriyanto, sebelum kalap Wahyudi, Markamah, dan Huda (8) kakak Markamah, main bersama di atas jembatan Sungai Setu. Tak diketahui bagaimana awalnya ketiga bocah itu bisa bermain di jembatan penghubung desa Krandon dan desa Temuroso yang berjarak 0,5 km dari rumah mereka, RT.06/RW.02 desa Krandon. "Mereka bertiga bermain lepas dari pengawasan orang tua, di jembatan tanpa pagar pembatas dengan ketinggian 3 meter dari permukaan air sungai," jelasnya.
Warga baru menyadari ada dua bocah hanyut, setelah Huda berlari menangis masuk ke dalam kampung, mengabarkan adik dan teman mainnya jatuh ke dalam sungai. Sambil berlari panik anak laki-laki dari pasangan Yatmin (39) dan Sarofah (36), membawa serta baju dan celana milik Wahyudi. Sembari menangis menceritakan, soal Wahyudi nekad menceburkan diri di sungai saat mengetahui Markamah terpeleset dan terjatuh ke dalam arus sungai yang deras.
Namun naas begitu terjun ke sungai tubuh mungil anak pasangan suami-istri, Haryanto (37)-Mutmainah (34) langsung hilang ditelan derasnya arus sungai. Usai mendapat berita, puluhan warga langsung menyisir lokasi jembatan tempat hanyutnya dua bocah, di sebelah timur desa.
Tak lama aparat Polsek Guntur, Koramil Guntur, dipimpin Danramil Kapt Inf. Etok Sulistiono bersama Camat Guntur HM Syahrie turut menelusuri sungai tempat hanyutnya korban hingga sejauh 2 km. Tidak menunggu komando, sejumlah anggota Koramil Guntur turut serta menyelam dan menyisir keberadaan korban. "Sudah tugas TNI, selain menjalankan operasi bela negara, juga memfungsikan dirinya membantu masyarakat," kata Kapt Etok, kemarin.
Disebutkan, tubuh Wahyudi akhirnya ditemukan mengapung di Sungai Setu yang masuk wilayah Desa Sampang, Karangtengah atau sekitar 1 km dari lokasi hanyut. Kondisi korban masih terlihat segar, perutnya tak mengembung layaknya orang mati tenggelam, kemudian leh warga jenasah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sementara itu, warga dan TNI tetap melanjutkan pencarian terhadap korban Markamah yang belum ditemukan hingga sore hari.
Terpisah, Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasubag Humas AKP Sutomo, mengaku menerima laporan soal dua bocah tenggelam dua bocah di Sungai Setu. "Polsek setempat juga sudah berada di lokasi untuk membantu pencarian para korban," katanya. (nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.