Jalan Jembawan Rawan Kecelakaan

Perlintasan kereta api di Jembawan Raya terpaksa diberi palang besi untuk menghindari kecelakaan

Sudah cukup lama perlintasan kereta api di Jalan Jembawan Raya, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat tidak diberi palang pintu. Hal ini tentunya sangat membahayakan para pengguna jalan yang daerah tersebut.

Warga sekitar sebenarnya juga menginginkan agar palang pintu bisa dibuat demi menjaga keselamatan. Paling tidak juga diberi pos penjaga perlintasan kereta api.

 Barokatun, warga RT 01/RW 01 Kalibanteng Kulon mengaku, sebenarnya palang pintu kereta api di Jalan Jembawan Raya bukanlah kewenangan dari PT KAI, namun itu merupakan kewenangan dari Penerbad.

“Ini sebenarnya bukan perlintasan umum melainkan merupakan jalur khusus untuk pihak Penerbad. Dahulu jika ada kegiatan atau tamu dari Penerbad, mereka akan dilewatkan di Jalan Jembawan Raya ini,” ujarnya.

Dia sangat menyayangkan karena sudah puluhan tahun tidak ada perlintasan dan sering ada kecelakaan. Akhirnya inisiatif warga jalan ini ditutup dengan palang besi.

“Dahulu mobil juga bisa sini. tapi sekarang hanya kendaraan roda dua saja yang bisa lewat karena jalannya dari dua arah sudah ditutup dengan palang besi,” tuturnya.

Senada diucapkan Wahyu Yosep bahwa kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api Jembawan Raya terjadi sebelum palang ini ditutup. “Pernah ada satu keluarga yang terkena musibah tertabrak kareta,” ucapnya.

Ditambahkan, sering terjadi kecelakaan dan secara kebetulan suara kereta api dengan pesawat di lingkungan Penerbad sama-sama keras. “Umumnya sering terjadi kecelakaan kasusnya juga sama,” jelasnya.

    Wahyu mengatakan, meski jalan sudah ditutup untuk kendarana roda empat, namun kendarana roda dua juga masih tetap melintas di jalan tersebut. “Apalagi kalau hari Minggu sangat ramai orang yang lewat,” pungkansya. (gus)

Newer Post Older Post