Jalan Makam Dilewati Truk, Warga Blokir Jalan
Warga mengacungkan poster memprotes digunakannya jalan makam untuk akses truk material |
Oleh Sukma Wijaya
Warga Mranggen kesal jalan menuju makam rusak akibat dilewati truk material. Kades meminta warga bersabar karena proyek mendukung kemajuan desa.
LANTARAN kesal jalan makam dilewati truk material, ratusan warga Dusun Jatikusuman Desa Mranggen memblokade jalan menuju makam. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes, karena selama ini pihak pengembang perumahan tidak minta izin terlebih dahulu.
Pemblokiran dimulai sekitar pukul 10.00, Selasa (31/1). Ratusan warga memblokir akses masuk menuju kawasan pemakaman umum Sayangan Mranggen. Berbekal kayu dan sabit, warga menutup jalan menuju makam yang merupakan akses bahan material pembangunan perumahan Kauman Regency.
Warga juga mengacung-acungkan berbagai poster berisi protes. Mereka keberatan jalan menuju makam digunakan untuk akses masuk truk-truk besar bermuatan bahan material. Pengembang sudah memanfaatkan jalan makam selama tiga bulan terakhir.
“Kami protes jalan menuju makam ini milik warga, digunakan untuk angkutan material oleh pengembang perumahan. Apalagi tanpa minta izin sebelumnya," kata Jasno (50) warga Dusun Jatikusuman RT 08 RW 04 Desa Mranggen, kemarin.
Selain pihak pengembang tidak meminta izin, aksi terpicu kesalnya warga terhadap pengembang. Jalan makam yang sudah diperbaiki oleh warga secara swadaya hancur akibat truk bermuatan material melintas, bahkan pondasi jalan patah.
Menurut Ketua RT 06 RW 01, Arif, aksi blokade warga sudah sewajarnya. Karena warga yang merawat jalan makam. Semula jalan hanya selebar 2 meter, dan tahun 1996 pemilik lahan di kanan-kiri jalan telah mengamalkan lahannya masing-masin dua meter. Sehingga jalan makam sepanjang 500 meter ini semakin lebar, menjadi 4 meter lebih.
"Lalu secara swadaya, dari iuran warga bisa memakadam jalan, mempondasi agar tidak longsor, terakhir membeton," jelas Arif.
Lanjutya, dari iuran Rp 500 sampai Rp 1.000 warga bisa membangun jalan Makam tidak matol lagi. Sekarang setelah jalan sudah baik, pihak pengembang seenaknya memasukan truk bermuatan material. Bahkan sempat jengkel ada rombongan jenasah yang akan dimakamkan dikalahkan dengan truk yang melintas.
Disebutkan, jalan menuju makam seluas 3 hektar ini rusak parah. Masyarakat kesulitan saat memakamkan orang meninggal. Rombongan pengantar jenasah maupun pelayat kesulitan masuk kompleks makam karena banyaknya kendaraan dan alat berat yang hilir mudik. Kondisi itu memicu warga memblokir jalan.
Secara tegas warga menolak akses jalan makam yang berusia ratusan tahun ini untuk akses masuk muatan meterial. "Kalau membangun perumahan seharusnya mempunyai jalan sendiri," tegas Jasno warga lain.
Bagi warga Pembangunan Perumahan Kauman Reency sangat merugikan warga sekitar. Belum selesai masalah saluran pembuangan atau drainase yang menyebabkan pemukiman warga desa banjir, sekarang jalan makam akan diserobot.
Terpisah, PT Hamparan Cipta Griya (HCG) selaku pengembang perumahan Kauman Regency menyatakan hanya sebatas meminjam jalan untuk akses masuk menuju proyek. "Kami meminjam jalan itu melalui kesepakatan disertai kesanggupan untu memperhatikan kondisi jalan," jelas karyawan pemasaran, Arfa didampingi Haryono.
Kesanggupan tertuang dalam kesepakatan bersama antar manajemen PT Hamparan Cipta Griya yang ditandatangani dengan pemerintah desa setempat, ditandangani Direktur PT Hamparan Cipta Griya, Nur Widhi Wijatmiko dan Kades Mranggen M Nadjib HS.
Kesepakatan menyangkut tujuh klausul kesanggupan pengembang, mencakup akan menanggung kerusakan jalan menuju makam Sayangan yang diakibatkan proyek pembangunan pemukiman. Kemudian rencana pembetonan, pelebaran jalan hingga mencapai 7 meter dan menambah lahan makam seluas 750 m2 meski lokasinya belum ditentukan. Dibangunkan mushola, taman, dan pendirian gapura kompleks makam.
Haryono menaabahkan, jalan menuju makam bukan akses utama perumahan. Lokasi itu sebatas sebagai lalu lintas material untuk rencana pembangunan 120 unit rumah.
Ketika dihubungi Kades Mranggen, M Nadjib HS meminta warga bersabar. “Pada dasarnya keberadaan perumahan bisa membantu kemajuan desa,” jelasnya. (swi/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.