Februari-Maret Penderita DBD Diprediksi Meningkat
Kepala Sub Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Widoyono mengatakan, pada Februari dan Maret mendatang diprediksi menjadi puncak jumlah pasien penderita demam berdarah dengeu (DBD). Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan seiring tingginya curah hujan akhir-akhir ini.
“Puncak pasien DBD di sejumlah rumah sakit itu biasanya memiliki korelasi dengan curah hujan. Sebab itu tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu di tahun ini diharapkan cuaca lebih bersahabat,” ujarnya.
Untuk menekan laju pasien DBD, menurutnya, dilakukan pengoptimalan kader- kader di tingkat kelurahan. Selain itu, telah dilakukan koordinasi dengan puskesmas untuk mengantisipasi penyakit tersebut. ”Sosialisasi pun terus dilakukan agar kepedulian masyarakat semakin meningkat,” katanya.
Ia menambahkan, 2011 lalu, jumlah pasien DBD mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan itu merupakan indikasi peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar rumah.
“Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan melalui fisik, biologi dan kimia. Gerakan PSN melalui fisik dilakukan dengan kegiatan 3M yaitu menguras penampungan air, menutup rapat- rapat tempat penampungan air dan mengubur barang- barang yang tidak terpakai,” paparnya.
Widoyono menambahkan bahwa penggunaan fogging tidak terlalu efektif untuk memberantas sarang nyamuk. Fogging yang selama ini dilakukan hanya mampu membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, bukan untuk membasmi telur atau jentik-jentik nyamuk. “Fogging merupakan langkah terakhir jika banyak warga yang menghendaki,” tandasnya.
Fogging akan dilakukan, lanjutnya, setelah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan seperti penyelidikan epidemiologi (PE) dan klarifikasi ke rumah sakit maupun puskesmas setempat. “Setiap laporan dari masyarakat terkait kasus DBD akan direspon dan ditindaklanjuti,” katanya.
Sementara, Humas RSUD Tugurejo, Semarang, Endang Dwiningsih mengatakan, tahun ini, jumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan.
“Bulan Januari lalu sebanyak lima orang dan Februari hingga hari ini (kemarin-red) masih tercatat empat pasien dirawat,” ujarnya. (jos)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.