Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kualitas GOR Mujil Dipertanyakan

Bangunan GOR Mujil yang menelan anggaran sekitar Rp 10 miliar, kualitasnya dipertanyakan

UNGARAN-Kualitas pembangunan gedung olahraga (GOR) Mujil yang menelan dana APBD sekitar Rp 10 miliar dipertanyakan. Rekanan diminta melakukan perbaikan sebelum diserahkan ke Pemkab Semarang. Demikian diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten semarang, Mas'ud Ridwan, Rabu (15/2).

Menurut Mas'ud, buruknya kualitas pekerjaan terlihat pada konstruksi atap yang tidak sempurna. Serta beberapa titik pekerjaan yang dinilai perlu diperbaiki. Saat ini proyek masih dalam masa perawatan. "Sebelum diserahkan ke Pemkab, pihak pemborong harus melakukan perbaikan," tegas Mas'ud, kemarin.

Kelemahan kualitas tersebut, lanjut politisi asal PKB ini, karena proses pembangunan GOR Mujil dilakukan bertahap menggunakan empat kali tahun anggaran, dengan rekanan yang berganti-ganti.

Di sisi lain, Mas'ud juga mempertanyakan konsep pembangunan oleh pihak konsultan, yang terkesan tidak terencana dengan baik. Ditambah lagi, tahapan pembangunan secara bertahap dan berganti rekanan ikut mempengaruhi kualitas bangunan. "Coba lihat, pembangunan lantai dan dinding sudah jadi, tapi atapnya belum. Akhirnya kalau hujan lantai dan dinding tidak terlindungi," kata dia.

"Setiap tahapan juga selalu terjadi mangkrak, sebelum kemudian dilanjutkan pada anggaran brikutnya. Ini juga menjadi salah satu faktor lemahnya kualitas bangunan GOR Mujil," imbuh Mas'ud. Mas'ud menambahkan, sebaiknya cat warna GOR Mujil dipilih warna yang netral dan sejuk. Tidak mewakili warna parpol tertentu.

Kepala Dinas  Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Totit Oktoriyanto saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya mengaku perlu koreksi kualitas pembangunan. Di antaranya bagian plesteran, pemasangan pipa talang dan bagian atap. "Sekarang masih dalam pemeliharaan. Untuk itu saya akan memanggil rekanan untuk melakukan perbaikan," tanggap Totit, kemarin.

Diungkapkan, masa perawatan GOR Mujil selama enam bulan, terhitung dari pertengahan Desember 2011. Saat ini belum diserahkan ke Pemkab Semarang.

Totit membenarkaan, pembangunan menelan dana sekitar Rp 10 miliar dari APBD Kabupaten secara bertahap. Tahap pertama APBD 2008 sebesar Rp 2 M, tahap kedua APBD 2009 sebesar  1,2 M, tahap ketiga APBD 2010 sebesar 1,3 M, dan tahap keempat untuk tiga paket total APBD 2011 sebesar Rp 4,8 M, dan terakhir dari APBD 2012 sebesar Rp 450 juta.

"Untuk penyelesaian total rencananya kami akan mengusulkan anggaran pada APBD perubahan 2012 ini sebesar Rp 800 juta. Saat ini pembangunan GOR keseluruhan baru mencapai sekitar 85%, dan menyisakan pekerjaan atap dan area parkir," paparnya.

Terkait warna cat yang dinilai mewakili partai pendukung bupati, Totit pihaknya tidak berpikir ke arah itu. "Itu hanya kebetulan. Masih memungkinkan diganti bila anggarannya tersedia," ujar dia. (ino/nji)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous