Petani Curi 25 Motor
"PRESTASI" seorang petani bernama Siswoyo Budi Utomo alias Udel (37), warga Wulung, Randublatung, Blora, ini cukup mencengangkan. Pasalnya, sejak tahun 2007-2012, dia mengaku telah berhasil mencuri ratusan motor melalui tangannya sendiri. Namun kali ini, residivis ini ditangkap tim Resmob Polrestabes, bersama 25 motor curiannya.
Dengan berbekal kunci T, pria yang kesehariannya menggarap sawah ini nekat "mengobok-obok" Kota Semarang. Terakhir beraksi enam hari yang lalu di daerah Tembalang. "Saya beraksi di Semarang dan sekitarnya. Tapi paling sering di daerah Tembalang," ujar Udel di depan ruang sel Mapolrestabes, usai digelandang polisi, kemarin.
Dikatakan Udel, saat menjalankan aksinya, ia mengaku butuh waktu sekitar 2 menit. Udel mengelak saat ditanya siapa saja sindikatnya, dia mengaku bekerja sendiri. "Saya memang nekat mas, kalau tidak nekat ya tidak dapat uang," ujar pria satu anak ini.
Dari jumlah total sepeda motor sebanyak 25 unit motor berbagai merk yang berhasil diamankan, hanya empat yang belum laku terjual. "Yang lain sudah laku semua. Biasanya, para pembeli memang sudah pesan dulu, baru saya berangkat ke Semarang mencari sasaran. Paling banyak dipesan adalah motor berjenis Matic seperti Mio," kata Udel.
Sementara harga jual motor curian ini dibandrol antara Rp 2,5- Rp 5 juta. Untuk Yamaha Mio dijual seharga Rp 2,5 juta, Suzuki Satria FU dijual Rp 4 juta, dan Yamaha Byson dijual seharga Rp 5 juta. "Saat mencuri, saya mencari motor sebagaimana permintaan pembeli," ungkap residivis kasus serupa pada 2009 itu.
Kapolrestabes Kombes Elan Subilan mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu dua bulan. "Kami terus melakukan penyelidikan secara serius. Terkait apakah dia penadah atau hanya pelaku, hingga saat ini masih dilakukan pengembangan penyelidikan," terang kapolrestabes.
Dikatakan Elan, tersangka ini adalah yang kerap beraksi di Kota Semarang dan ternyata dilakukan oleh orang dari luar daerah. Udel ditangkap setelah melewati penyelidikan panjang dan ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. "Namun oleh pelaku, rata-rata barangbukti telah terjual. Namun tim kami berhasil menemukan 25 motor tersebut dari empat titik, yakni Semarang, Pati, Purwodadi dan Blora," katanya.
Elan juga menambahkan, bagi masyarakat Kota Semarang yang pernah merasa kehilangan sepeda motor pada 2 atau 3 bulan terakhir bisa langsung mengecek di Polrestabes Semarang. "Silahkan menemui Kasat Reskrim langsung, dengan membawa surat-surat baik BPKB maupun STNK, gratis tanpa dipungut biaya," pungkas Elan. (abm/rif)
Dengan berbekal kunci T, pria yang kesehariannya menggarap sawah ini nekat "mengobok-obok" Kota Semarang. Terakhir beraksi enam hari yang lalu di daerah Tembalang. "Saya beraksi di Semarang dan sekitarnya. Tapi paling sering di daerah Tembalang," ujar Udel di depan ruang sel Mapolrestabes, usai digelandang polisi, kemarin.
Dikatakan Udel, saat menjalankan aksinya, ia mengaku butuh waktu sekitar 2 menit. Udel mengelak saat ditanya siapa saja sindikatnya, dia mengaku bekerja sendiri. "Saya memang nekat mas, kalau tidak nekat ya tidak dapat uang," ujar pria satu anak ini.
Dari jumlah total sepeda motor sebanyak 25 unit motor berbagai merk yang berhasil diamankan, hanya empat yang belum laku terjual. "Yang lain sudah laku semua. Biasanya, para pembeli memang sudah pesan dulu, baru saya berangkat ke Semarang mencari sasaran. Paling banyak dipesan adalah motor berjenis Matic seperti Mio," kata Udel.
Sementara harga jual motor curian ini dibandrol antara Rp 2,5- Rp 5 juta. Untuk Yamaha Mio dijual seharga Rp 2,5 juta, Suzuki Satria FU dijual Rp 4 juta, dan Yamaha Byson dijual seharga Rp 5 juta. "Saat mencuri, saya mencari motor sebagaimana permintaan pembeli," ungkap residivis kasus serupa pada 2009 itu.
Kapolrestabes Kombes Elan Subilan mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu dua bulan. "Kami terus melakukan penyelidikan secara serius. Terkait apakah dia penadah atau hanya pelaku, hingga saat ini masih dilakukan pengembangan penyelidikan," terang kapolrestabes.
Dikatakan Elan, tersangka ini adalah yang kerap beraksi di Kota Semarang dan ternyata dilakukan oleh orang dari luar daerah. Udel ditangkap setelah melewati penyelidikan panjang dan ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. "Namun oleh pelaku, rata-rata barangbukti telah terjual. Namun tim kami berhasil menemukan 25 motor tersebut dari empat titik, yakni Semarang, Pati, Purwodadi dan Blora," katanya.
Elan juga menambahkan, bagi masyarakat Kota Semarang yang pernah merasa kehilangan sepeda motor pada 2 atau 3 bulan terakhir bisa langsung mengecek di Polrestabes Semarang. "Silahkan menemui Kasat Reskrim langsung, dengan membawa surat-surat baik BPKB maupun STNK, gratis tanpa dipungut biaya," pungkas Elan. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.