Rakyat Minta Jembatan, Pejabat Sediakan ‘Sirotol Mustakim’
UNJUK RASA: Warga melakukan unjuk rasa meminta pemkab segera membangun jembatan Dukuh Pragi.HARSEM/SUKMAWIJAYA |
RATUSAN warga Dukuh Pragi Desa Guntur Kecamatan Guntur menggruduk pendopo Kabupaten Demak, kemarin. Mereka menuntut Wabup HM Dachirin Said segera merealisasikan pembangunan jembatan penghubung Desa Bakalrejo dengan Desa Guntur. Selama ini warga Pragi harus memutar melintasi Kecamatan Gubug Grobogan bila akan pergi ke Kecamatan Guntur.
Akses jalan yang memutar hingga belasan kilometer ini sangat merugikan. “Bila beli urugan padas normalnya Rp 150 ribu, karena rutenya memutar membengkak menjadi Rp 500 ribu," ungkap Ahmadi warga Pragi, kemarin.
Warga menuntut segera dibangunkan jembatan sebagai penguhubung. Bila pemerintah tidak menanggapi, warga mengancam tidak akan membayar pajak daerah. Bila perlu, memaksa Dukuh Pragi masuk Kabupaten Grobogan.
Warga membawa poster dan berorasi di area pendopo. Polisi memperketat penjagaan untuk mengantisipasi kerusuhan. Setelah negosiasi, lima orang pendemo diterima untuk menyampaikan aspirasinya di ruang Asisten II Setda Demak.
Warga didampingi LSM Forum Komunikasi Rakyat dan Mahasiswa Demak (FKRMD) M Rifai. Mereka diterima Plt Kabag Dalbang Joko Sutanto, Plt Kabag Pemerintahan Taufik Rifai, Camat Guntur HM Syahrie, Kepala DPUPPE Budi Haryanto, dan Kasatpol PP Puguh Ariyadi.
“Jembatan sudah turun satu meter dari tanggul, kalau hujan dukuh menjadi banjir. Kami meminta pemerintah membangunkan jembatan," kata perwakilan warga Pragi, Ibrahim Hasan.
Permintaan warga untuk dibangunkan jembatan ditanggapi Camat Guntur HM Syahrie dengan mengatakan membangun jembatan "sirotol mustakin", karena anggaran daerah minus. “Saya juga merasa belum menerima usulan jembatan dalam Musrenbang,” ungkap Syahrie.
Disambung, Kepala DPUPPE Budi Haryanto, karena jembatan melintasi sungai Cabean maka kewenangan pembangunan ada di provinsi atau pusat. Lagian masih ada jembatan lain yang rusak lebih parah.
Ketidakjelasan jawaban membuat warga kesal. Ketua FKRMD, M Rifai mengungkit sejumlah proyek pembangunan besar yang menelan anggaran hingga puluhan miliar rupiah, seperti anggaran bansos (bantuan sosial) hingga Rp 30 miliar tidak jelas peruntukannya. Anggaran aspirasi ke RT/RW tidak melalui musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) atau soal pasar Bintoro yang menelan puluhan miliar rupiah sampai sekarang terbengkalai.
"Kami serius meminta jembatan, bukan dicemooh meminta jembatan sirotol mustakin. Dan apakah penganggaran APBD selama ini sudah sesuai musrenbang,” tegas Rifai.
Agar persoalan tak melebar, Plt Kabag Dalbang Joko Sutanto mengambil inisiatif, permintaan warga Pragi akan disampaikan dalam APBD 2013. Kemungkinan dana Rp 2 miliar cukup untuk membangun jembatan. “Saya minta warga ikut mengawal sampai pembahasan di DPRD,” pinta Joko. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.