BATIK KLASIK

BATIK KLASIK: Salah satu batik klasik khas Kudus yang diproduksi perajin di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kudus kemarin.Tarif Dollar Angkat Batik Klasik Kudus. (Harsem/JBSM/Ruli Aditio)

KUDUS -  Meski tergolong langka dan terbatas produksinya batik klasik Khas Kudus masih digemari oleh segmen atas. Bahkan saat ini sebgaian batik klasik sudah menggunakan bandrol dollar, tentunya ini menaikan nilai jual batik tersebut.

Pelopor batik Kudus yang juga pemilik Galery Muria Batik, Yuli Astuti dalam sebuah kegiatan workshop batik di Kudus kemarin menjelaskan, meski banyak beragam corak batik Kudus namun saat ini yang masih menjadi primadona dikalangan atas adalaha batik klasik.

"Hal itu sudah diakui sejumlah konsumen batik klasik yang rata - rata dari manca negara , dan tidak heran mereka tertarik dengan keunikan corak yang dimiliki batik klasik Kudus," katanya.

Beberapa waktu lalu pihaknya sempat menolak pesanan batik klasik Kudus dalam jumlah banyak karena ini semata - mata untuk menjaga nilai kualitas dan pencitraan batik itu agar tetap memiliki nilia jual tinggi.

"Nilai komersil tetap ada, namun soal kualitas jangan sampai menurun," terangnya.

Terkait dengan maksud tarif dollar bisa mengangkat batik klasik, ia menjelaskan ini berarti kualitas batik khas Kudus sudah benar - benar mendunia.

Mengenai soal harga dollar yang dipatok, Yuli menegaskan beberapa waktu lalu saat pameran di Bali satu potong kain batik klasik ukuran dua meter laku sekitar 210,3 dollar atau setara dengan Rp 2 juta, dengan estimasi harga jual satu dollar Rp 9.510.

"Ini berarti kualitas kain batik klasik Kudus sudah diakui oleh dunia internasional," ujarnya.  (J18/jbsm/14)

Newer Post Older Post