Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pembangunan Shelter Dihentikan


BELUM IZIN: Pembangunan Shelter BRT Koridor II di Jalan S Parman atau seberang kantor Kecamatan Gajahmungkur dihentikan karena belum ada izin. Setelah dikoordinasikan, proyek tersebut rencananya besok akan dilanjutkan lagi. (Foto: Harsem/Wara Merdekawati)
 
 
GAJAHMUNGKUR - Pembangunan shelter BRT di Jalan S Parman dihentikan pihak Semarang Metro gara-gara tidak berizin. Ironisnya, Badan Layanan Umum UPTD Terminal Mangkang tidak tahu status Jalan S Parman, lokasi dibangunnya shelter tersebut.

KARENA belum mengantongi izin, pembangunan shelter Bus Rapid Transit (BRT) Koridor II di Jalan Letjen S Parma, atau tepatnya berada di seberang kantor Kecamatan Gajahmungkur dihentikan oleh SNWT Semarang Metro, lembaga yang bertanggungjawab terhadap jalan-jalan nasional di Kota Semarang, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Penghentian pembangunan, dilakukan dengan memasang plang yang bertuliskan ‘Galian Diberhentikan Belum Ada Ijin’ dengan tulisan di bawah sebelah kiri SNWT Semarang Metro. Plang berwarna kuning itu ditancapkan di tengah pondasi bangunan.

Menurut keterangan seorang pengatur lalu lintas (“polisi cepek”) yang berada di lokasi, penghentian pembangunan sudah dilakukan sejak seminggu yang lalu. Padahal pelaksanaan pembangunan sudah mulai membuat pondasi. “Sudah seminggu ini berhenti pembangunannya,” kata laki-laki yang enggan disebut namanya.

Terpisah, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Terminal Mangkang yang membawahi BRT Trans Semarang, Bambang Kuntarso mengatakan, penghentian tersebut sifatnya hanya sementara waktu karena belum ada koordinasi dengan Semarang Metro.

Bambang mengakui, penghentian pembangunan akibat tidak adanya koordinasi dengan Semarang Metro, karena pihaknya tidak tahu mengenai status Jalan Letjen S Parman. "Memang keteledoran dari kami yang tidak melakukan koordinasi dengan pihak Semarang Metro. Ini karena ketidaktahuan kami mengenai status jalan," katanya.

Namun permasalahan tersebut sudah dapat diselesaikan. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Semarang Metro. "Setelah ada penghentian tersebut kita langsung melakukan koordinasi dengan Semarang Metro, dan semua sudah tidak ada masalah. Kemarin dihentikan karena ada kesalahpahaman dan besok Selasa (19/6) pembangunan sudah bisa mulai lagi," katanya.

Dijelaskannya, untuk pengoperasian BRT Koridor II Pudakpayung-Terboyo terdapat 47 shelter, 10 di antaranya sudah dibangun pada tahun 2011. Sisanya dibangun tahun ini baik oleh Pemkot Semarang maupun Pemprov Jateng.

"Untuk BRT Koridor II ini untuk sementara membutuhkan 20 bus. Untuk pengadaan akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga melalui proses lelang," pungkasnya. (wam/12)
 
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous