Proyek Tol Terhambat Lemah Ireng
SEMARANG – Saat ini, progres proyek konstruksi fisik Jalan Tol Seksi II Ungaran-Bawen mencapai 27,18%. Kalangan dewan menilai pencapaian pembangunan itu belum sesuai target yakni 29,71%.
Menurut Anggota Komisi D dari Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng, Sasmito, pencapaian yang belum maksimal itu lebih disebabkan adanya persoalan pembebasan tanah di Desa Lemah Ireng, Bawen, Kabupaten Semarang. Ia menilai, jika persoalan tersebut tidak segera diselesaikan, maka akan berpengaruh pada pencapaian target pembangunan Tol Seksi II Juli 2013 mendatang.
Ia sendiri menyarankan Pemprov Jateng dapat melakukan tindakan tegas. Hal itu dapat dilakukan dengan menempuh langkah konsinyasi ke pengadilan.
“Apabila konsinyasi perlu dilakukan, segeralah ditempuh. Karena, semakin lama dibiarkan, proses pembangunannya akan molor,” katanya, kemarin.
Ia juga menilai tanah yang ada di Desa Lemah Ireng bukan merupakan tanah produktif. Untuk itu, ia berharap, warga setempat dapat memahami penawaran yang telah ditetapkan tim appraisal (penaksir harga tanah).
“Tanah di Lemah Ireng itu merupakan tanah kosong. Terlebih,tim appraisal sendiri sudah final menetapkan harganya,” ujarnya.
Meski begitu, ia tetap meminta, pemprov tetap melakukan pendekatan terhadap warga setempat. Dengan begitu, langkah percepatan proyek konstruksi dapat terus dilakukan.
“Pemprov harus melakukan pendekatan yang baik kepada warga. Namun, kalau yang setuju atas penawaran tanah sudah mencapai 70 persen dari total warga, seharusnya proyek dapat dijalankan,” harapnya.
Bantulah Gubernur
Terpisah, Gubernur Jateng Bibit Waluyo juga meminta warga Lemah Ireng dapat menerima penawaran harga ganti rugi tanah. Menurut dia, semakin cepat warga setuju, maka semakin cepat pula pembangunan tol tersebut.
“Sekarang ini yang ada masalah yakni warga yang akan menerima ganti untung. Saya berharap warga dapat membantu karena lebih cepat lebih bagus. Karena, penerapan harga itu sudah lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat setempat. Proyek itu sendiri untuk masyarakat Jateng juga,” kata gubernur.
Ditambahkannya pula, dirinya tidak hanya memikirkan warga setempat tapi juga memikirkan masyarakat Jateng. “Saya dituntut mikirkan makanannya masyarakat, termasuk kesehatan dan pendidikannya juga. Saya juga harus pikirkan masyarakat dengan jumlah 33 juta jiwa. Itu angka yang besar lho.
Provinsi DIY saja jumlahnya cuma sejuta, Maluku 2 juta, Bali cuma 5 juta. Oleh karena itu, tolong bantulah gubernur mempercepat pembangunan di Jateng,” pintanya.
Seperti diketahui, saat ini tanah yang belum terbebaskan seluas 8,28 hektar atau 6,21%. Dari jumlah luasan itu, terdapat 69 bidang tanah yang terletak di Desa Lemah Ireng dan 3 bidang lagi di Desa Derekan Kabupaten Semarang.(ano/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.