Tambahan Anggaran Rp 8 M Belum Disetujui, Pembangunan Perpustakaan Mangkrak

MANGKRAK: Pembangunan gedung perpustakaan Kota Salatiga yang mangkrak.(HARSEM/HERU SANTOSO)

SALATIGA - Usulan tambahan biaya pembangunan gedung perpustakaan Kota Salatiga sebesar Rp 8 miliar, belum disetujui DPRD Kota Salatiga. 

Bahkan dewan meminta kepada pemkot agar melakukan kajian lebih mendalam dengan rencana itu. Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Salatiga Fahmi Asyhari mengatakan, harusnya yang perlu ditekankan terhadap rencana pembangunan tersebut adalah manfaatnya. Pasalnya, Perpustakaan Daerah milik Pemkot Salatiga di Jalan Diponegoro hingga kini belum berfungsi maksimal.

Ditambahkan, hingga sekarang ini Komisi I belum menyetujui rencana pembangunan tersebut. Sebelumnya telah dianggarkan biaya untuk pembangunan perpustakaan yang kini mangkrak itu. Kalau pembahasan yang dilakukan pihak dinas, telah berulangkali. Tetapi, semua itu masih sebatas pada pembahasan, belum mengarah pada persetujuan dewan.

“Informasi yang saya peroleh, dari dinas sudah berkali-kali melakukan pembahasan rencana pembangunan gedung perpustakaan itu. Namun, yang terpenting sampai sekarang belum ada persetujuan dari DPRD Salatiga mengenai rencana pembangunannya, apalagi nilai pembangunannya sangat besar yaitu Rp 8 miliar,” jelas politisi PAN kepada Harsem, kemarin.

Menurutnya, pembangunan perpustakaan tersebut harusnya dilakukan kajian yang mendalam. Kajian yang harus dilakukan mulai dari segi pemanfaatan, konsep yang dikembangkan sampai pada lokasi pembangunan. Jika tetap dilakukan pembangunan maka manfaat yang didapat masyarakat dapat maksimal. Yang terpenting minat baca masyarakat akan tumbuh dan meningkat.

“Sudah bertahun-tahun, perpustakaan yang berada di Jalan Diponegoro pemanfaatannya tidak maksimal, apalagi jika bangunan tersebut letaknya berada di belakang kantor perpustakaan di Jalan Adi Sucipto Salatiga. Kalau menurut saya, Pemkot Salatiga dapat mengagendakan untuk kendaraan perpustakaan keliling, sehingga masyarakat di pinggiran Salatiga akan dapat terlayani,” katanya. (hes/15)

Newer Post Older Post