Dugder, 9 Juli Jalan KH Agus Salim Ditutup
PERSIAPAN: Pedagang arena dugderan sudah mulai berdatangan untuk menyiapkan tempat berjualan. (Foto: Harsem/Cun Cahya) |
TINGGAL menghitung hari, pesta rakyat dugderan akan dimulai. Berbagai pihak mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat berkaitan dengan rencana penutupan sementara Jalan KH Agus Salim Semarang atau tepatnya jalur lalulintas di depan Pasar Johar, mulai 8 Juli hingga 19 Juli. Kawasan tersebut akan digunakan sebagai arena pedagang dugderan.
“Pedagang dugderan akan dibuka Senin, 9 Juli. Jadi mulai 8 Juli Jalan Agus Salim akan mulai kita tutup, karena akan digunakan untuk persiapan-persiapan. Namun pada saat pelaksanaan karnaval nanti, harus diberikan jalan untuk melintas rombongan peserta kirab,” kata Kepala Dinas Pasar Kota Semarang, Abdul Madjid, kemarin.
Madjid menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi-koordinasi baik dengan persatuan pedagang Jasa pasar (PPJP) Johar maupun pengelola Pasar Johar, untuk mempesiapkan teknis-teknis pelaksanaannya. Pendaftaran pedagang akan dimulai lima hari sebelum pelaksanaan. “Namun sejumlah pedagang sudah mulai menanyakan kapan dibuka arena dugdran ini,” imbuhnya.
Menurut Madjid, konsep pedagang dugderan ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, lapak pedagang akan ditempatkan di Jalan Agus Salim, sebagian Jalan Pemuda, dan Jalan Kauman.
Di Jalan Agus Salim, yakni depan Hotel New Metro dan Gedung Keuangan Negara akan dipusatkan segala macam permainan serta asongan, di Jalan Pemuda akan dipergunakan untuk jualan makanan dan minuman. Sedangkan dari depan toko Trend sampai Masjid Kauman akan ditempati pedagang suvenir.
Hanya saja, lanjut Madjid, untuk menghindari kemungkinan terburuk seperti tahun lalu, pengelola wahana permainan yang akan digelar di arena dugderan harus punya surat uji kelayakan yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Semarang. “Kalau tidak punya surat tersebut, akan kami tolak,” katanya.
Pelaksanaan dugderan ini tidak semata mencari keuntungan musiman, tetapi juga mementingkan aspek keselamatan dan kenyamanan, demi menyambut datangnya bulan Ramadan.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Kholison menyatakan, Pemkot Semarang perlu lebih banyak lagi mensosialisasikan tradisi dugderan ini ke masyarakat yang lebih luas, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi Kota Semarang. “Faktor keamanan dan kenyamanan juga perlu diperhatikan, jangan sampai terjadi musibah seperti halnya tahun lalu,” katanya.
Dengan harapan, pengunjung yang datang di arena dugderan tersebut, bisa lebih nyaman menikmati segala wahana permainan yang ditawarkan. (lif/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.