Gerakan Dalam Olahraga Punya Potensi Cedera

 PEMBETULAN CEDERA OTOT : Bambang Siswoyo (kepala plonthos) sedang mempraktikkan pembetulan cedera otot pada salah satu PNS, usai melakukan senam aerobik bersama, kemarin (HARSEM / HERU SANTOSO)

SALATIGA - Mantan Kepala SKB Kota Salatiga, Bambang Siswoyo memberikan arahan teori berolahraga yang benar kepada para PNS di lingkungan Pemkot Salatiga. Teori disampaikannya usai apel pagi sebelum melakukan senam bersama dan senam erobik di halaman Pemkot Salatiga, kemarin.

“Teori itu intinya bagaimana melakukan gerakan olah raga yang betul dan benar agar selamat dari cedera dan kematian. Semua gerakan di dalam olahraga itu gerakannya memiliki potensi cedera. 

Salah satu caranya mengetahui dulu riwayat penyakit pribadi yang akan berolahraga, dan mengukur denyut nadi basal (saat bangun tidur),” demikian diungkapkan Bambang Siswoyo sebelum memulai pengarahan dan praktik, kemarin.

Ditambahkan, khusus untuk para penderita jantung koroner diharapkan jangan memilih olah raga system energy an aerobic. Penderita diabetes lebih tepatnya memilih olahraga aerobik tetapi sebelum mencapai target zona harus sudah berhenti. Selain itu, harus dihindari gerakan yang menghentak-hentak, gerakan rotasi, gerakan open dan close. 

Gerakan yang dilakukan dalam olahraga apapun harus balance antara otot agonis dan antagonis, tulang vertebre (tulang belakang harus stabil), dan semua otot persendian harus digerakkan dan harus melakukan stabilisasi dan penguatan.

“Intinya, dalam melakukan gerakan dalam olahraga itu, semua otot persendian harus dapat digerakkan serta melakukan stabilisasi dan penguatan kembali,” tandas pelatih tolak peluru itu.

Usai senam erobik bersama, Bambang Siswoyo langsung melayani klinik pembetulan cedera otot dan tulang secara gratis. Lebih dari tiga jam lamanya, para PNS Pemkot Salatiga melakukan konsultasi dan praktik. (hes/15)

Newer Post Older Post