Jalan Mluweh - Penggaron Rusak Parah

 JALAN RUSAK : Jalan Desa Mluweh - Penggaron yang kondisinya rusak parah(HARSEM/NINO ADISUMARTO)

UNGARAN-Jalan penghubung Desa Mluweh - Penggaron, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang saat ini kondisinya rusak parah. Warga berharap agar Pemkab Semarang segera melakukan perbaikan.

Hasil pantauan di lapangan, Senin (9/7), dari total panjang sekitar 3 km tersebut yang layak dilalui kendaraan hanya sepanjang 600 meter. Yakni jalan beton hasil pembangunan tahun 2011 lalu. Selebihnya, jalan tersebut dipenuhi lubang dan 80% aspalnya sudah terkelupas.

Kasiyati (49) warga Mluweh menuturkan, dengan rusaknya jalan penghubung tersebut banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh. Apalagi di saat hujan, kondisinya semakin membahayakan. 

"Hampir setiap hari selalu ada pengendara sepeda motor yang terjatuh. Sudah tiga tahun rusak tapi belum ada upaya perbaikan dari pemerintah," ujar Kasiyati.

Ditandaskan, selama ini sudah sering petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang datang ke Mluweh untuk melakukan pengukuran jalan, serta menjanjikan perbaikan secepatnya. Namun hal tersebut tidak ada tindak lanjut, dan jalan Mluweh - Penggaron tetap dibiarkan rusak. 

"Petugas DPU sudah beberapa kali melakukan pengukuran, dan menjanjikan perbaikan jalan. Terakhir pada awal tahun ini juga dilakukan pengukuran lagi. Tapi nyatanya sampai sekarang jalannya tidak pernah diperbaiki," tandas dia.

Keluhan senada juga dilontarkan Mashudi (39). Sebagai warga Kalikayen yang setiap hari melalui jalan tersebut, ia mengaku prihatin dengan rusaknya akses jalan utama bagi warga Mluweh dan sekitarnya. 

Menurut dia, Pemkab Semarang seperti tidak memiliki kepedulian dengan kondisi jalan desa. "Kalau yang rusak jalan kota, Pemkab segera melakukan perbaikan. Giliran jalan desa seolah tak mau tahu dan dibiarkan saja," ujar Mashudi, yang sehari-hari sebagai guru.

Ditambahkan, rusaknya akses jalan desa Mluweh tersebut telah mengganggu aktivitas dan perekonomian warga setempat. Pasalnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju ke 

Ungaran atau Banyumanik. "Banyak warga yang terpaksa membatalkan aktivitas kerja dan belajar ke Ungaran karena kondisi jalan sudah tak layak dilalui. Bahkan untuk ke Ungaran warga memilih lewat Banyumanik karena jalannya lebih halus," terang dia.

"Saya harap Pemkab segera melakukan perbaikan jalan Mluweh - Penggaron. Jangan hanya kota terus yang dibangun," imbuh Mashudi.

Kabid Jembatan dan Jalan DPU Kabupaten Semarang, Supratmono saat dikonfirmasi mengatakan, sesungguhnya jalan Mluweh - Penggaron sudah menjadi skala prioritas pembangunan Pemkab Semarang tahun 2012. 

Untuk upaya perbaikan, saat ini sudah dalam proses tender lelang. Dan rencana pelaksanaan dijadwalkan akan dimulai setelah lebaran nanti. "Perbaikan jalan Mluweh sudah menjadi skala prioritas, dan sekarang sedang dalam proses tender lelang," terangnya.

Diungkapkan, perbaikan jalan Mluweh - Penggaron akan dilaksanakan secara bertahap dalam tiga tahun anggaran, baik dari APBD I maupun APBD II. Namun demikian Supratmono mengaku belum bisa menyebut total alokasi anggaran yang dibutuhkan. 

"Tahun 2011 sudah dilakukan betonisasi sepanjang 600 meter. Dan perbaikan akan dilaksanakan secara bertahap tiga tahun anggaran. Soal alokasi anggaran kita belum tahu, yang pasti dari APBD I dan APBD II," katanya. (ino/15)

Newer Post Older Post