PKL Malam Tolak Direlokasi
PASAR DARURAT: Pembangunan pasar darurat di Jl Sudirman Ambarawa, menyisakan persoalan bagi PKL malam yang lapaknya tergusur ke lahan terminal lama (HARSEM/NINO ADISUMARTO) |
UNGARAN-Pedagang kaki lima (PKL) malam eks pasar Projo Ambarawa menolak untuk direlokasi di terminal lama. Pasalnya, lokasi terminal lama tidak tersedia sarana penerangan. Mereka menuntut agar tetap bisa berjualan di lokasi pasar darurat Jl Sudirman.
Sriyani (40) salah satu anggota PKL malam Pasar Projo mengatakan, saat ini terdapat seratus lebih PKL malam yang harus menghentikan aktivitasnya.
Alasannya, lapak yang biasa digunakan oleh PKL malam sekarang tergursur oleh pembuatan pasar darurat, yang diprioritaskan bagi pemilik kios pemegang kartu kuning.
"Untuk PKL malam hingga saat ini belum ada keputusan akan direlokasi dimana. Semenjak Pasar Projo terbakar kami belum bisa berjualan lagi," ujar Sriyani, kemarin.
Terkait rencana relokasi PKL malam yang akan menempati lahan terminal lama, Sriyani yang sehari-hari berjualan daging ayam mengaku keberatan dengan keputusan tersebut. Menurutnya lokasi terminal lama tidak memiliki sarana penerangan serta terpisah dari pasar darurat. Dikhawatirkan di lokasi tersebut akan sepi pembeli.
"Menurut saya, lebih baik kami PKL malam diizinkan berjualan di bekas lapak lama secara bergantian dengan pemegang kartu kuning. Kami berjualan malam hingga pagi, dan pemegang kartu kuning berjualan dari pagi hingga sore," papar Sriyani.
Hal senada diutarakan anggota PKL malam lainnya, Muslimah (45). Pedagang ayam goreng ini meminta pihak pengelola pasar bersikap adil dalam memperlakukan pedagang. "Sepertinya yang diperhatikan hanya pedagang pemegang kartu kuning, sedangkan PKL malam seolah tidak dihiraukan nasibnya. Padahal setiap berjualan kami juga dipungut uang karcis," ujarnya.
Terkait terminal lama, Muslimah menilai lokasi tersebut tidak akan mencukupi untuk menampung seratus lebih anggota PKL malam. Bila hal tersebut dipaksakan, maka ukuran lapak akan sangat sempit. "Sudah sempit dan tak ada penerangan, pasti pembeli enggan datang dan dipastikan para pedagang akan merugi," tandasnya.
"Kalau mau dipaksakan menempati lahan terminal lama, sebaiknya pemerintah mengupayakan sarana penerangan yang memadai," imbuh Muslimah.
Kabid Pasar Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kabupaten Semarang, Yossep Gunawan Wibisono saat dikonfirmasi menegaskan, pihaknya tetap akan menggunakan lahan terminal lama untuk menampung PKL malam. Dan pasar darurat Jl Sudirman hanya dikhususkan untuk pemilik kios pemegang kartu kuning di pasar Projo.
"Pada kondisi darurat seperti ini terminal lama sangat ideal untuk menampung PKL malam. Soal sarana penerangan saya harap para pedagang mengupayakan sendiri bagaimana caranya," tukas Yosep.
Yosep menegaskan, saat ini prioritas pengaturan lapak ditujukan bagi pedagang pemegang kartu kuning. Pasalnya, mereka adalah pemilik resmi kios di pasar Projo yang terbakar.
"Sudah sewajarnya kalau pemegang kartu kuning diprioritaskan. Dan tidak mungkin pengaturan lapak disamaratakan. Toh kami tetap memikirkan relokasi bagi PKL malam, yakni di terminal lama," katanya.
Kios Darurat
Para pedagang Pasar Projo Ambarawa, tidak lama lagi dapat berjualan kembali di kios darurat di depan pasar tersebut. Kios-kios tersebut dibangun di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sepanjang 300-500 meter.
Kios Darurat
Para pedagang Pasar Projo Ambarawa, tidak lama lagi dapat berjualan kembali di kios darurat di depan pasar tersebut. Kios-kios tersebut dibangun di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sepanjang 300-500 meter.
Namun, sebelum membangun kios darurat dan menempatinya itu, para pedagang sempat geger dengan pengurus paguyuban pedagang pasar.
Pantauan Harsem di lokasi pembangunan kios darurat, belum semua pedagang mendapatkan tempat berjualan sementara usai kebakaran. Mereka yang mendapatkan, informasinya yang memiliki kartu tanda anggota paguyuban/persatuan pedagang Pasar Projo Ambarawa. Namun, ada juga yang satu pedagang berhasil mendapatkan dua hingga tiga kios darurat.
Bu Pram (55), salah seorang pedagang pakaian saat sampai di depan Pasar Projo Ambarawa merasa terkejut dan bingung melihat ratusan kios darurat sudah mulai dibangun. Bahkan, warga Perumahan Ambarawa Asri, Bawen ini mengaku tidak tahu-menahu jika ada kios darurat yang dibangun di sepanjang jalan depan pasar ini. (ino/ hes/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.