Kecelakaan Pemudik Motor Masih Tinggi

 JAJAL MOGE: Plt Bupati Demak HM Dachirin Said menjajal sebuah motor gede (moge) milik Sat Lantas dalam pengecekan armada pengamanan, kemarin. (HARSEM/SUKMA WIJAYA)

DEMAK-Berdasar evaluasi Operasi Ketupat Candi tahun sebelumnya, terdapat peningkatan pemudik roda dua. Motor Angka kecelakaan pemudik motor lebih tinggi dibanding moda lain.

DIPREDIKSI jumlah arus pemudik meningkat, yaitu pemudik dengan angkutan darat sebanyak 5,6 juta jiwa, pemudik lewat sungai 3,4 juta jiwa, mudik laut 1,5 juta jiwa, dan mudik lewat udara mencapai 3,3 juta.
 

“Tingginya pemudik akan memunculkan masalah keamanan, ketertiban, kelancaran,” ungkap Plt Bupati HM Dachirin Said ketika membacakan pidato dari Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dalam Upacara Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2012 di alun-alun Demak, kemarin.
 

Pemudik berakibat pada kemacetan jalur, khusunya jalur darat. Karena banyak pemudik volume jalan semakin menyempit dan melambat, pasar tumpah, serta tidak disiplinnya pengendara.
 

Kapolri menargetkan kelancaran di titik macet berkurang, angka laka berkurang, jumlah pelanggar lalu lintas berkurang. Serta terciptanya kondisi kamtibmas kondusif, dan tetap waspada terhadap bahaya terorisme atau DPO (daftar pencarian orang).
 

Dalam pidatonya disampaikan juga angka laka dengan korban tewas atau meninggal dunia mencapai 30,5 persen dan korban luka berat 17,53 persen. Namun laka pemudik yang mengendarai kendaraan masih menduduki peringkat atas yaitu 76 persen.
 

Menurut Dachirin, motor roda dua tidak didesain sebagai kendaraan jarak jauh dengan beban yang berat. Tapi masyarakat banyak menggunakan motor roda dua karena praktis bisa masuk di jalan-jalan tikus, dan ekonomis. “Namun saya sarankan agar berhati-hati, karena tingkat laka roda dua sangat tinggi,” ungkap Dachirin.     
 

Lanjutnya dalam pengamanan arus mudik secara terpadu telah disipakan lima titik pos pengamanan, meliputi Pos PAM I di Onggorawe Sayung, Pos II di Alun-alun Demak, Pos III di Trengguli,  Pos IV di Wonoketingal, dan Pos V di Mranggen. 
 

Seluruh jalan utama sudah halus, di depan Pasar Bintoro kendati separo beton belum selesai, jalan lainnya sudah dihaluskan, dan beton bisa dilintasi kendaraan. Dachirin berharap armada truk derek tidak pernah digunakan mudik. Kendati Demak harus menyewa karena tidak punya, namun Dachirin berjanji ke depan akan diupayakan pengadaan unit truk derek milik pemda.
 

Terkait penggunaan mobil dinas atau plat merah untuk mudik Lebaran, Dachirin tidak melarang. Namun Bupati menghimbau digunakan secara bijaksana.
 

Sementara, Kapolres  Demak AKBP Sigit Widodo menegaskan seluruh pasukan pemanganan arus mudik sudah siap siaga. “Terkait pengamanan kampung atau kamtibmas lingkungan desa sudah diserahkan kepada polsek. Sedangkan keamanan Jalur Pantura , tugas dari Sat Lantas dan Sabhara,”  jelas Kapolres. (swi/16) 

Newer Post Older Post