Mushola Al Barokah Sumbangsih Pak Liong
Mushola Al barakah ditengah pasar Widosari. (HARSEM/WARA MERDEKAWATI) |
BRUMBUNGAN-Membantu tak mengenal agama maupun ras. Seperti halnya yang dilakukan tokoh masyarakat RW 04, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah, Kuskatamsa Ribuwana. Meskipun dirinya bukan muslim tetapi membangun mushola bagi warga muslim yang ada di sekitar pasar Widosari.
Sudah puluhan tahun, didalam pasar 'krempyeng' tersebut tidak memiliki fasilitas
mushola bahkan toilet. Sehingga jika ada pedagang yang mau buang air kecil nunut di rumah salah satu warga.
Kuskatamsa mengatakan, dirinya ingin membantu para pedagang setempat untuk dibuatkan mushola karena tidak tersedianya fasilitas tersebut. “Kebetulan saya baru beli rumah di dekat pasar, kemudian pedagang meminta dibuatkan mushola dan toilet,” katanya.
Mendengar permintaan warga tersebut, dia merelakan bagian samping rumah belakang. Mushola berukuran 3x4 meter dan toilet berukuran 1x4 meter ini dibangun sebelum bulan puasa sehingga di bulan Ramadhan ini bisa digunakan warga setempat.
“Sudah dalam tahap finishing, tetapi ini sudah mulai digunakan pedagang setempat. Saya senang bisa dimanfaatkan dengan baik,” ungkap pria yang dikenal dengan sebutan Pak Liong.
Bantuan ini tentu saja disambut positif oleh pedagang setempat. Mbak Tin salah satu pedagang mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut. Karena dia tidak perlu kesulitan jika ingin buang air kecil saat berdagang.
“Jelas sangat terbantu, kalau mau ke kamar mandi tidak perlu numpang di kamar mandi warga,” ungkap perempuan yang berjualan di depan mushola yang diberi nama Al Barokah ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Dani yang mengaku bisa tetap beribadah di sela-sela berdagang. “Alhamdulilah ada yang membantu membuatkan mushola, apalagi di bulan puasa ini bisa tetap menjalankan sholat,” ujar perempuan yang sudah sepuluh tahun berjualan ini.
Terpisah, Lurah Brumbungan Widayanta mengatakan, sangat mengapresiasi ada warganya yang mau membantu. “Kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat,” katanya. (wam/13)
Sudah puluhan tahun, didalam pasar 'krempyeng' tersebut tidak memiliki fasilitas
mushola bahkan toilet. Sehingga jika ada pedagang yang mau buang air kecil nunut di rumah salah satu warga.
Kuskatamsa mengatakan, dirinya ingin membantu para pedagang setempat untuk dibuatkan mushola karena tidak tersedianya fasilitas tersebut. “Kebetulan saya baru beli rumah di dekat pasar, kemudian pedagang meminta dibuatkan mushola dan toilet,” katanya.
Mendengar permintaan warga tersebut, dia merelakan bagian samping rumah belakang. Mushola berukuran 3x4 meter dan toilet berukuran 1x4 meter ini dibangun sebelum bulan puasa sehingga di bulan Ramadhan ini bisa digunakan warga setempat.
“Sudah dalam tahap finishing, tetapi ini sudah mulai digunakan pedagang setempat. Saya senang bisa dimanfaatkan dengan baik,” ungkap pria yang dikenal dengan sebutan Pak Liong.
Bantuan ini tentu saja disambut positif oleh pedagang setempat. Mbak Tin salah satu pedagang mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut. Karena dia tidak perlu kesulitan jika ingin buang air kecil saat berdagang.
“Jelas sangat terbantu, kalau mau ke kamar mandi tidak perlu numpang di kamar mandi warga,” ungkap perempuan yang berjualan di depan mushola yang diberi nama Al Barokah ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Dani yang mengaku bisa tetap beribadah di sela-sela berdagang. “Alhamdulilah ada yang membantu membuatkan mushola, apalagi di bulan puasa ini bisa tetap menjalankan sholat,” ujar perempuan yang sudah sepuluh tahun berjualan ini.
Terpisah, Lurah Brumbungan Widayanta mengatakan, sangat mengapresiasi ada warganya yang mau membantu. “Kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat,” katanya. (wam/13)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.