Sinergi dan Komunikasi, Kunci Pembangunan
SEMARANG- Pembangunan Jawa Tengah menuju kesejahteraan masyarakat dengan sinergi antara tiga pilar, yakni pemerintah, kalangan dunia usaha dan akademisi. Untuk menjamin sinergi itu, diperlukan komunikasi yang baik dan terbuka.
Demikian diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng dalam talkshow di Studio Mini Kompleks Gubernuran, Kamis (9/8) malam. "Masyarakat berdaya saing tinggi itu PR dunia usaha, mencipta SDM berdaya saing tinggi itu tugas perguruan tinggi, dan yang dibutuhkan dari pemerintah adalah suport dan kebijakan yang pro bisnis," katanya dalam dialog yang disiarkan langsung TVRI stasiun Jawa Tengah itu.
Hadir juga sebagai pembicara Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Hadi Prabowo dan mantan Rektor Undip Prof Eko Budiharjo. Keduanya mengangguk-angguk tanda setuju ketika konsep sinergi dan komunikasi itu dilontarkan Kukrit. "Ini pas, ketiganya bisa disebut ABG yaitu akademisi, bisnismen dan government," kata Eko.
Eko meneruskan, modal Jawa Tengah sangat besar dengan keanekaragaman daerahnya. Disebutnya Solo dengan budayanya, Semarang industri dan jasa serta Demak dengan religiusitasnya. Tiga daerah itu merupakan contoh bagaimana kekhasan masing-masing bisa saling melengkapi. Tentunya hal ini harus dipahami pemerintah provinsi sehingga pembangunan bisa diselaraskan dengan potensi daerahnya sendiri-sendiri. "Jadi istilahnya atas bergerak, bawah bergoyang. Semuanya membangun dengan cita rasa sendiri,"jelasnya.
Menyambung Eko, Kukrit memaparkan bahwa Kota Semarang memiliki potensi dikembangkan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Baru-baru ini ia bertemu dengan beberapa investor yang akan mendirikan empat hotel berbintang dan dua mal besar di Semarang. Ini mengindikasikan bahwa Kota ATLAS dianggap memiliki daya tarik investasi sangat menjanjikan.
Potensi inilah yang diendus pemerintah provinsi dengan rencana pembangunan gedung pertemuan berskala besar di kawasan PRPP. "Infrastruktur yang baik memang semakin merangsang pertumbuhan dunia usaha di daerah tersebut, dan kami berharap provinsi berperan aktif mewujudkannya," kata CEO Suara Merdeka Group itu.
Sekda Hadi Prabowo tak kalah antusias. Sinergi pemerintah dan dunia usaha memang diperlukan di setiap lini. Ia menyontohkan program Visit Jateng 2013 yang memerlukan keterlibatan aktif pengelola wisata, pengusaha pemilik pusat belanja dan hiburan serta UKM penghasil kerajinan. "Maka kami mengharap bantuan Kadin agar mendorong UMKM memanfaatkan momentum datangnya ribuan wisatawan itu untuk bersama-sama mengangkat perekonomian masyarakat," katanya.
Kukrit menambahkan bahwa Jateng memang gudangnya UKM dengan produk murah dan inovatif. Namun para pengusaha kecil menengah itu menemui kendala pada pemasaran. Menyikapi hal itu Kadin akan mendirikan Rumah UKM di setiap kabupaten/kota di provinsi ini.
Demikian diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng dalam talkshow di Studio Mini Kompleks Gubernuran, Kamis (9/8) malam. "Masyarakat berdaya saing tinggi itu PR dunia usaha, mencipta SDM berdaya saing tinggi itu tugas perguruan tinggi, dan yang dibutuhkan dari pemerintah adalah suport dan kebijakan yang pro bisnis," katanya dalam dialog yang disiarkan langsung TVRI stasiun Jawa Tengah itu.
Hadir juga sebagai pembicara Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Hadi Prabowo dan mantan Rektor Undip Prof Eko Budiharjo. Keduanya mengangguk-angguk tanda setuju ketika konsep sinergi dan komunikasi itu dilontarkan Kukrit. "Ini pas, ketiganya bisa disebut ABG yaitu akademisi, bisnismen dan government," kata Eko.
Eko meneruskan, modal Jawa Tengah sangat besar dengan keanekaragaman daerahnya. Disebutnya Solo dengan budayanya, Semarang industri dan jasa serta Demak dengan religiusitasnya. Tiga daerah itu merupakan contoh bagaimana kekhasan masing-masing bisa saling melengkapi. Tentunya hal ini harus dipahami pemerintah provinsi sehingga pembangunan bisa diselaraskan dengan potensi daerahnya sendiri-sendiri. "Jadi istilahnya atas bergerak, bawah bergoyang. Semuanya membangun dengan cita rasa sendiri,"jelasnya.
Menyambung Eko, Kukrit memaparkan bahwa Kota Semarang memiliki potensi dikembangkan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Baru-baru ini ia bertemu dengan beberapa investor yang akan mendirikan empat hotel berbintang dan dua mal besar di Semarang. Ini mengindikasikan bahwa Kota ATLAS dianggap memiliki daya tarik investasi sangat menjanjikan.
Potensi inilah yang diendus pemerintah provinsi dengan rencana pembangunan gedung pertemuan berskala besar di kawasan PRPP. "Infrastruktur yang baik memang semakin merangsang pertumbuhan dunia usaha di daerah tersebut, dan kami berharap provinsi berperan aktif mewujudkannya," kata CEO Suara Merdeka Group itu.
Sekda Hadi Prabowo tak kalah antusias. Sinergi pemerintah dan dunia usaha memang diperlukan di setiap lini. Ia menyontohkan program Visit Jateng 2013 yang memerlukan keterlibatan aktif pengelola wisata, pengusaha pemilik pusat belanja dan hiburan serta UKM penghasil kerajinan. "Maka kami mengharap bantuan Kadin agar mendorong UMKM memanfaatkan momentum datangnya ribuan wisatawan itu untuk bersama-sama mengangkat perekonomian masyarakat," katanya.
Kukrit menambahkan bahwa Jateng memang gudangnya UKM dengan produk murah dan inovatif. Namun para pengusaha kecil menengah itu menemui kendala pada pemasaran. Menyikapi hal itu Kadin akan mendirikan Rumah UKM di setiap kabupaten/kota di provinsi ini.
Rumah UKM ini bakal terintegrasi dengan Trade, Training and Information Center (TTIC) Kadin Jateng. Tahun ini ditargetkan sepuluh Rumah UKM terbentuk di sejumlah daerah seperti di Cilacap, Jepara, Tegal, Banjarnegara dan Solo.(H68,J17-JBSM/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.