Investasi Ruko Prospektif
SEMARANG - Membangun rumah toko (ruko) memiliki prospek cerah. Bahkan mendirikan usaha atau berinvestasi di ruko, jauh lebih prospektif bila dibandingkan mendirikan hipermarket.
Guru Besar Ekonomi Undip Prof FX Sugiyanto mengatakan, berinvestasi di ruko lebih efisien dibandingkan hipermarket. Dengan skala investasi yang lebih kecil, keberadaan ruko yang strategis dengan mendekati daerah permukiman di pinggiran kota, justru lebih fleksibel. "Dengan pasar yang sama, investasi hipermarket membutuhkan nilai lebih besar dari ruko. Itu pun belum tentu prospek, karena lingkup pasarnya hanya Kota Semarang saja," katanya, kemarin.
Menurut dia, ke depan pergerakan investasi perdagangan akan mengarah ke invetasi yang fleksibel dan efisien, seperti berbisnis di ruko. Sebab metode langsung mendekat pada konsumen, akan lebih menguntungkan dan menjanjikan. "Barang-barang yang dijual di ruko, biasanya adalah yang dibutuhkan masyarakat yang ada di kawasan permukiman sekitar. Jadi pasar mereka akan selalu ada," tuturnya.
Peneliti pada Laboratorium Desain Lingkungan Binaan Jurusan Arsitektur Undip Dr Ir Edy Purwanto MT menuturkan, dalam pola mix plan use atau tata guna lahan campuran dalam kawasan permukiman dibolehkan campur dengan kawasan perdagangan sebagai penunjang. Namun bukan berarti kawasan perdagangan harus selalu diejawantahkan dalam bentuk ruko.
"Dari segi visual, selama ini ruko yang dibangun tidak menunjukkan keharmonian bentuk fasad. Yang ada bentuk-bentuk ruko selalu stereotipe. Akibatnya, sebuah kawasan makin menjadi tidak jelas peruntukkannya, apakah dominasi fungsi perumahan atau jasa perdagangan," tuturnya.
Hotel Dafam yang mendirikan kantor perwakilan di kawasan ruko Jl Imam Bonjol-Piere Tendean, memilih ruko karena aksesnya yang bagus. Manager Director Dafam Hotel, Andhy Irawan menuturkan, selama ini manajemen Hotel Dafam di Semarang tinggal di ruko lima lantai. Ruko tersebut digunakan sebagai kantor sejumlah karyawan.
Pemilihan ruko di kawasan itu berdasarkan pada aksesbilitas serta tempat yang lebih representatif bagi bisnis. Semarang sebagai kota metropolis, menurut Andhy, sektor perkantoran masih merupakan sektor yang paling tinggi pertumbuhannya. "Akses yang mudah membuat sejumlah relasi mudah untuk mencari kantor Dafam," katanya. (J8,K14-jbsm/18)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.