3 Sungai Tercemar Limbah Kali Sinatah Kerap Berbau Mayat
PENUH MINYAK: Aliran sungai Belang di Ungaran yang diindikasi tercemar limbah industri dan rumah tangga. |
Informasi tersebut diutarakan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang, Supramono, melalui Kabid Penataan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH), Sukamto saat ditemui di kantornya, Rabu (7/11).
Menurut Sukamto, ketiga sungai tersebut adalah sungai Klampok di Pringapus, sungai Sinatah di Ungaran, dan sungai Badhe di Bawen. Dari hasil penelitian pihaknya diketahui bahwa baku mutu airnya tidak sesuai standar
Parameter baku mutu air, lanjut dia, ditentukan dari biochemical oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang menentukan kandungan oksigen dalam air. Semakin tinggi BOD dan COD di dalam air, maka akan berpengaruh pada biota, karena kandungan oksigennya rendah.
"Penyebab pencemaran akibat ketiga sungai tersebut menerima beban pembuangan limbah dari industri dan rumah tangga (domestik) yang melebihi kapasitas," terang Sukamto.
"Hasil SLHD 2011, menunjukkan kandungan oksigen di ketiga sungai itu rendah. Makanya air sungai di sana sangat tidak baik untuk biota dan warga masyarakat yang menggunakan air itu untuk konsumsi," imbuh dia.
Limbah Rumah Sakit
Untuk mengurangi dampak lingkungan, khususnya pada pencemaran sungai, Sukamto menegaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya melalui program kali bersih (prokasih). Prokasih merupakan program tindak kerja (action plan) dalam rangka pengendalian pencemaran air sungai.
Kabid PKL BLH Kabupaten Semarang, Agustina Rudiati Purwaningsih menambahkan, Ungaran merupakan lokasi strategis sabuk pengaman lingkungan. Karena memiliki sumber air berlimpah.
Mesksi demikian, indeks kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Semarang merujuk pada indeks kualitas lingkungan Jateng 2012 hanya sebesar 55,40 poin. Posisinya di bawah indeks kualitas lingkungan nasional sebesar 59,79 poin.
Terpisah, Kasmun (55) warga RT 01/RW 03 Lingkungan Putatan, Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur menuturkan, aliran sungai Sinatah yang bermuara di sungai Belang selama ini tercemar limbah RSUD Ungaran dan pabrik tahu. Hal itu terlihat dari permukaan air yang kadang berminyak, serta menggeluarkan bau obat-obatan dan bahan pencuci mayat.
Kondisi tersebut, menurut Kasmun, telah menyebabkan matinya biota air dan ikan kecil di aliran sungai Belang. Untuk itu pihaknya berharap pemerintah segera melakukan penanganan.
"Kondisi airnya terlihat menjijikan. Permukaannya berminyak bercampur bau obat dan mayat. Ini sangat mengganggu warga di pinggir sungai," ujarnya.(ino/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.