Belum Pernah Ketemu Bapaknya, Anak Menolak Dipeluk
Kopda Imam Sofyantari terharu saat disambut istri dan dua anaknya. Anak perempuannya diberi tambaha nama Afrika. HARSEM/HERU SANTOSO |
UNGARAN–Ayah mana yang tak rindu setelah berpisah dengan istri dan anaknya selama setahun lebih? Perasaan rindu begitu membuncah di dada Kopral Dua (Kopda) Imam Sofyantari setelah setahun bertugas di Kongo Afrika.
Setiba di markas Batalyon Zeni Tempur (Zipur)-4/Tanpa Kawandya di markasnya di Banyubiru, Kabupaten Semarang, dia langsung ingin memeluk dan mencium anak gadisnya Novia Laura Safrika yang baru berusia setahun. Tapi sang anak justru terkesan enggan dipeluk. “Mungkin karena belum pernah melihat wajah ayahnya,” kata Imam Sofyantari.
Saat akan ditinggal bertugas di Kongo, istrinya Wiwin (27) sedang mengandung 9 bulan.
Tidak lama, wanita asli Sragen ini melahirkan anak kedua. Anak gadisnya itu kemudian diberi nama Novia Laura Afrika.
“Selama ini kami hanya bisa berkomunikasi melalui ponsel,” cerita Wiwin sang istri.
Imam merupakan bagian dari 127 personil Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Zeni Tempur (Zipur)-4/Tanpa Kawandya yang selesai bertugas dalam Satuan Tugas (Satgas) Kizi Garuda XX-I/Monusco di Kongo, Afrika. Mereka tiba di markas di Banyubiru, Sabtu (12/1).
Menurut Komandan Satgas Letkol ZNI Sapto Widi Nugroho mengatakan, kawasan tersebut belum stabil. Masih ada pemberontak yang akan menguasai wilayah tersebut. Namun, keberadaan pasukan Monusco khususnya dari Indonesia membuat keadaan berangsur membaik.
Satgas dari Indonesia bertanggung jawab dalam kegiatan konstruksi, pembuatan jalan, bangunan maupun kegiatan yang sifatnya civil military coordinations. Saat bertugas, tak ada pasukan Indonesia yang terluka. Namun dari beberapa negara lain ada beberapa cedera.
Semua Selamat
“Kami bersyukur, bertugas 12 bulan atau setahun pulang dengan selamat. Bahkan, pasukan Indonesia mendapat penghargaan terbaik dari PBB. Setelah ini, kami mendapatkan cuti 12 hari,” tutur Sapto Widi kepada Harsem.
Ditambahkan, penugasan di Kongo melibatkan 175 personil. Terdiri atas 150 personil AD, 20 dari AL, dan 5 personil AU.
Total Kodam IV/Diponegoro mengirim personil 130 orang. Terdiri atas 127 anggota Yon Zipur 4/Tanpa Kawandya dan 3 personil bagian peralatan dan perhubungan.
Masih ada 7 orang yang tinggal di Kongo. Mereka harus melakukan serah terima dengan kontingen pengganti. Mereka akan kembali 16 Januari besok. Negara lain yang juga mengirimkan pasukan perdamaian adalah Nepal, Bangladesh, China, Uruguay, serta Afrika Selatan.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Hardiono Saroso meminta prajurit segera melakukan evaluasi. Juga melakukan konsolidasi dengan tindakan administratif dan memprioritaskan pemeriksaan alat, persenjataan, dan lainnya.
“Kalian telah berkumpul kembali keluarga. Saya berharap segera lakukan evaluasi. Harapan saya, kedewasaan, kesabaraan, dan kehati-hatian selalu mendapatkan perhatian utama. Selain itu, gunakan waktu sebaik mungkin saat cuti,” pesan Pangdam, kemarin.(hes/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.