Meningkat, Serangan Demam Berdarah

Sebuah mobil Dinas Kesehatan Salatiga menyemprotkan asap pembasmi nyamuk, kemarin.
 HARSEM/MOCH KUNDORI-SM NETWORK

SALATIGA-Selama Januari, ditemukan 6 warga yang terkena demam berdarah. Melonjak drastis dibanding tahun lalu, yang hanya 24 kasus per tahun.

ENAM penderita tersebut tersebar di berbagai wilayah di Salatiga seperti Sidorejo, Argomulyo, Sidomukti. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kini para penderita sudah dibawa pulang.

Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesahatan Salatiga Drs Parmusinta BPH MKes mengatakan, temuan enam kasus DBD ini boleh dibilang tinggi. Pasalnya sepanjang tahun lalu hanya ditemukan 24 kasus. Jika tidak segera dicegah, wabah ini akan menyebar dengan cepat. 

"Warga harus waspada karena saat ini memang jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti sebagai membawa penyakit DBD mulai mekar. Ini merupakan siklus lima tahunan yang terjadi di mana-mana bukan hanya di Salatiga," katanya didampingi Enny Rusilawai Kasi Pencegahan Penyakit dan Lilis Arum Kasi Penyehatan Lingkungan di kantornya, kemarin.  

Dikatakan, masyarakat harus waspada wabah penyakit DBD. Hujan deras yang sering turun, menyebabkan banyak muncul genangan air. Jentik nyamuk Aedes aigypti pun dengan mudah berkembang. Nyamuk tersebut menyerang masyarakat dan menyebabkan penyakit DBD.   

"Kami sudah gencar  melakukan penyuluhan kepada masayarakat melalui kelurahan, PKK, hingga anak sekolah. Juga kampanye melalui radio agar masyarakat waspada untuk menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Andalkan Pengasapan
Selain itu, lanjut Parmusinta, Dinas Kesehatan juga melakukan fogging terhadap lingkungan yang terindikasi berkembanganyabiaknya nyamuk  Aedes aegypti ini. Seperti yang dilakukan di RT02 hingga RT05 di wilayah  RW 05 Bancaan Tengah Sidorejo Lor, Senin (28/1). Di lingkungan itu ditemukan penderita DBD.   

"Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah," tuturnya.

Lebih lanjut Pramusinta mengetakan, penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue. Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue. Jika orang digigit nyamuk aedes aegypti maka virus dengue masuk bersama darah yang diisapnya.

"Kami mengimbau masyarakat tidak bergantung pada fogging dalam mengatasi penyebaran penyakit DBD. Cara yang lebih efektif adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jangan sampai ada air menggenang yang berpotensi tempat bertelurnya nyamuk," katanya. (H32, J21- SM Network/nji)

Newer Post Older Post