Pasar Imlek Semawis Bakal Digelar Meriah

Sejumlah tokoh Tionghoa dan jajaran Kadin membahas even tahunan berupa Pasar Imlek Semawis, di Menara Suara Merdeka Lantai 9 Jalan Pandanaran, Senin (7/1). HARSEM/ARIF WIDODO

TAHUN Baru Imlek 2564 di Semarang bakal meriah dengan gelaran Pasar Imlek Semawis pada 6-8 Februari mendatang. Keberagamaan menjadi tema sentral dalam pasar yang berlangsung sebelum malam Tahun Baru Imlek. Suguhan budaya berupa wayang potehi dan barangsai yang diminati banyak orang menunjukkan Pasar Imlek Sewamis telah menjadi milik bersama.

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim, mengatakan, Pasar Imlek Semawis telah memasuki tahun ke-10. Pasar malam yang juga disebut “ji kao meh” ini menyediakan beragam keperluan untuk menyambut tahun baru. "Di Tahun Ular ini kami mengangkat tema kebersamaan bahwa dengan Pasar Imlek Semawis persatuan sesama warga Semarang semakin erat," katanya dalam konferensi pers di Menara Suara Merdeka Lantai 9 Jalan Pandanaran, Senin (7/1).

Even ini untuk mengembangkan kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata budaya yang diunggulkan di Jawa Tengah. Wayang Potehi yang berasal dari kesenian Cina akan menjadi daya tarik tambahan agar warga semakin banyak datang.

Tokoh masyarakat di kawasan Pecinan, Indro Lukito,  meminta agar Pemkot Semarang menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan, sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat.
Plt Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan kesiapannya untuk memenuhi aspirasi warga di Kawasan Pecinan. Pihaknya akan mengerahkan petugas kebersihan serta akan memasang lampu hias di lokasi untuk memeriahkan Pasar Imlek Semawis.

Dukung Visit Jateng
Wakil Ketua Umum bidang Promosi dan Pariwisata Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng, Benita Eka Arijani menambahkan, pasar rakyat ini bakal mendongkrak kunjungan wisatawan, meski digelar dalam beberapa hari. Keluarga dari warga Tionghoa di luar kota dan luar negeri secara tradisi akan pulang atau berkunjung kepada kerabat.

"Saat Pasar Semawis ada juga turis yang datang. Ini juga menjadi semangat untuk mendorong Wisata Semarang dan Visit Jawa Tengah 2013," katanya.

Ketua Kadin Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono, menyatakan, kebersamaan yang tercipta mendorong iklim investasi di Semarang, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini digelar oleh Kopi Semawis didukung Persatuan Organisasi Tionghoa Semarang, warga Pecinan Semarang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semarang, Pemkot Semarang, dan Suara Merdeka Network. (H74,K5/SMNetwork/sae)

Newer Post Older Post