Pintu Waduk Gajah Mungkur Ditutup

Sejumlah warga memancing ikan di bawah saluran pelepasan air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Saat pintu air ditutup, mereka leluasa berdiri di tempat itu karena tidak ada air yang digelontorkan dari waduk. HARSEM/SMNetwork/Khalid Yogi

WONOGIRI- Pintu pelepasan air (spillway) Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri ditutup kembali, mulai kemarin pukul 08.00. Penutupan dilakukan karena tinggi muka air (elevasi) waduk sudah normal, yakni 134,47 meter dari permukaan laut (dpl).
 

Kepala Divisi Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi mengatakan, debit pelepasan air telah dikurangi secara bertahap sejak dua pekan lalu. Sekitar dua pekan lalu, pintu air pernah dibuka, sehingga menggelontorkan air sebanyak 250 m3/detik ke Sungai Bengawan Solo. Setelah itu, pelepasan air diperkecil secara bertahap, sampai tinggal 50 m3/detik hingga kemudian tidak menggelontorkan air sama sekali.
 

Pengeluaran air dari waduk hanya dilakukan melalui intake Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri. Air waduk dialirkan ke turbin PLTA sebesar 32 m3/detik, setelah itu dibuang ke Sungai Bengawan Solo. Pengeluaran air sebesar 32 m3/detik itu juga digunakan untuk mengisi jaringan irigasi Dam Colo barat dan timur.
 

Untuk sementara ini, pihaknya akan mempertahankan ketinggian air pada level 135 meter dpl. Jika elevasi di waduk semakin meninggi, pihaknya akan kembali membuka pintu air agar badan bendungan tetap aman. Meski demikian, dia juga memperhatikan curah hujan di daerah hulu dan hilir sungai.
 

Setelah penutupan pintu pelepasan air waduk, para pemancing berduyun-duyun mencari ikan di Sungai Bengawan Solo, di bawah pintu waduk tersebut. Mereka memancing, menjala, bahkan berenang ke tengah sungai untuk mencari ikan. Beberapa di antara mereka berdiri tepat di bawah saluran pelepasan air.
 

Di sisi lain, PJT berencana melakukan pengerukan sedimentasi waduk, awal Februari mendatang. Rencananya, sedimentasi sebesar 65.000 m3 akan diangkat dan dibuang ke salah satu pulau di tengah waduk. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki daya tampung waduk dan melindungai pintu air dari sumbatan sedimentasi. (J11/SMNetwork/njs)

Newer Post Older Post