KPU Bantah PPDP Tak Bekerja Optimal 30.450 Nama Bermasalah Dicoret

Ngaijan (HARSEM/DOK)

DEMAK-KPU Kabupaten Demak menolak anggapan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dinilai tak bekerja secara optimal. Terbukti, PPDP mampu menunjukkan puluhan ribu nama bermasalah di DP4 yang harus dicoret.

Sebanyak 30.450 nama bermasalah dalam Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) Pilgub 2013 telah dicoret. Pencoretan dilakukan menyusul calon pemilih tidak memenuhi syarat (TMS), seperti sudah meninggal, identitas ganda, alamat tidak diketahui, dan sudah menjabat TNI/Polri.

“Tahap pencocokan dan penelitian DP4 telah berakhir 4 Februari, kemarin. Sampai saat ini data baru masuk 85 persen, dan 30.450 nama sudah dicoret karena tak memenuhi syarat,” ungkap anggota KPU Demak Divisi Pemutakhiran Data Penghitungan Suara dan Keuangan, Ngaijan, Selasa (5/2) kemarin.

Dibenarkan, jumlah DP4 Pilgub 2013 untuk Kabupaten Demak mencapai 926.084 orang. Dari coklit muncul tambahan sekitar 8.000 pemilih pemula dan belum terdata. Rencananya DP4 yang sudah dimutakhirkan, akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada 8 Februari.

KPU menangkis pernyataan Ketua Panwaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh yang menduga PPDP hasil bentukan KPU Demak tak bekerja secara optimal. Sehingga muncul nama bermasalah di DP4, bahkan nama Bupati Demak Tafta Zani yang dinyatakan sudah meninggal dunia masih muncul di DP4. “Hal ini menunjukkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) belum diperbarui,” ungkap Khoirul. Semestinya, nama-nama tersebut secara otomatis sudah dicoret.

Panwaslu juga mengusulkan, stiker pernah dicoklit yang ditempelkan di rumah warga setelah proses coklit, seharusnya dibuatkan dalam bentuk kolom berisi jumlah pemilih yang sudah didata oleh PPDP, sehingga Panwaslu mudah memantau akurasi jumlah pemilih yang sebenarnya. (swi/tab) 

Newer Post Older Post