Lagi, Geng Motor Bikin Onar Rampas Motor dan Bacok Korban 7 Anggota Diringkus
Aksi kawanan geng motor belum berhenti. Kemarin, tujuh anggotanya diringkus polisi setelah merampas motor dan membacok pengendaranya.
SEBANYAK tujuh remaja bermotor yang kerap melakukan perampasan di Kota Semarang ditangkap tim Reserse Krimiminal Kepolisian Sektor Semarang Tengah.
Anggota geng motor itu diringkus setelah melakukan aksi perampasan motor Satria FU warna biru dan membacok pengendara yang melintas di Jalan Pekunden, depan Hotel Ibis, pada Jumat, (12/10) lalu sekitar pukul 01.00.
"Kami menangkap 7 pelaku. Mereka adalah kawanan bermotor yang belakangan kerap melakukan tindakan kriminalitas di Kota Semarang," kata Kapolrestabes Kombes Elan Subilan di Mapolrestabes Semarang, Kamis (7/2).
Masing-masing tersangka adalah Tino (16), Yudha Aditya (20) warga Jagalan Slewah Semarang, Wahyu Utomo (20), Tri Puryanto (25) warga Jagalan Tengah, Feri Romadhon (19), Leonardo (19), keduanya warga Brumbungan Semarang. Hingga saat ini, polisi masih memburu seorang pelaku bernama Samuel.
Dikatakan Elan, tindakan kawanan remaja bermotor itu sangat meresahkan masyarakat. Mereka sering membuat onar dan cenderung melakukan tindakan kriminalitas. Mulai melakukan pengeroyokan, hingga perampasan. “Bahkan tak segan melukai korbannya menggunakan senjata tajam,” katanya didampingi Kasat Reskrim AKBP Harryo Sugihhartono.
Para tersangka sudah menjual motor hasil rampasannya seharga Rp 1 juta. Hasil penjualan itu dibagi rata untuk pesta miras. Sasaran kelompok ini ternyata bukan hanya sepeda motor, mereka juga melakukan penodongan dan pencurian kotak Musholla. "Hasil penyelidikan menyebutkan, mereka juga pernah beraksi di Ungaran dan mendapat motor Vega, di daerah Tlogosari mengambil kotak Musholla, dan di Jalan Pahlawan menodong dapat uang Rp 25 ribu," terang Elan.
Tersangka Fery mengaku, semula ia hanya berkumpul bersama teman-temannya. Kemudian jalan-jalan di Kota Semarang. Ia sendiri berboncengan bersama pacarnya, Anik, seorang SPG salah satu mall di kawasan Simpanglima. "Kami muter-muter di Semarang, sebelum akhirnya berpapasan dengan korban di depan Hotel Ibis. Rencananya akan nonton trek-trekan di daerah Gunungpati. Dia (korban) sempat mengejek kami, kemudian terjadi perkelahian " katanya.
Di tengah perkelahian itu, tersangka Tino kemudian membacok korban dengan menggunakan besi bergerigi atau alat pemecah es batu. Korban pun jatuh bersimbah darah. “Sementara motor milik korban dibawa Tino. Kami pulang ke rumah masing-masing,” ujar pemuda yang kesehariannya jualan es di kompleks kampus Udinus Semarang itu.
Sementara tersangka Ariyani tanpa ragu mengakui Feri Romadhon adalah kekasihnya. Ia sudah dua tahun menjalin hubungan asmara. Bahkan ia juga rela dipenjara demi cinta dan kekasihnya. “Saya tahu, ini sudah menjadi risiko pacaran dengan bandit. Orang tua saya juga tahu, mereka jelas marah," ujar wanita yang berprofesi SPG itu.
Ariyani mengaku sudah ikut tiga kali terlibat kejahatan bersama komplotan ini. Di antaranya di Jalan Pahlawan, Jalan Pekunden dan Ungaran. “Kami biasanya nongkrong dulu di Jalan Pahlawan. Sekitar pukul 23.00, baru jalan-jalan muter-muter Semarang. Kalau aku sih ikut-ikut saja,” katanya yang mengaku teman-temannya berbekal sejata tajam jenis gobang dan celurit. (abm/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.