Musrenbang Kecamatan Semarang Selatan Lamper Tengah Raya Prioritaskan Pelebaran Jalan
SEMARANG SELATAN-Banyaknya pengendara yang melintas di Jalan Lamper Tengah Raya, menyebabkan tidak seimbangnya volume kendaraan dengan lebar jalan yang ada. Padahal jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju daerah atas maupun sebaliknya.
Maka dari itu Jalan lamper Tengah Raya menjadi salah satu prioritas pembangunan yang diusulkan di tingkat Kota. Demikian disampaikan Camat Semarang Selatan Kukuh Sudarmanto pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan, di aula setempat, kemarin.
“Pembangunan yang menjadi prioritas Kecamatan Semarang Selatan, di antaranya talud, saluran dan pavingisasi atau pengaspalan jalan,” katanya.
Dalam paparannya, setidaknya ada 159 kegiatan pembangunan yang menjadi usulan pembangunan saspras di lingkungan pemukiman (eks kontingensi), 24 kegiatan pembangunan saspras wilayah untuk kegiatan fasilitasi hasil musrenbang kecamatan, dan 71 kegiatan prioritas usulan bantuan kelompok masyarakat.
“Jenis pembangunan yang diusulkan di musrenbang kecamatan ini merupakan usulan warga yang menjadi prioritas. Sebelumnya sudah dilakukan rembug warga tahunan (RWT), musrenbang tingkat kelurahan dan sekarang dibahas di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Kukuh menjelaskan, pada tahun 2013 ini tiap kelurahan mendapatkan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk satu kegiatan, dengan maksimal anggaran sebesar Rp 25 juta. Sedangkan anggaran fasilitasi kecamatan Rp 1 miliar untuk maksimal anggaran Rp 50 juta, dan kegiatan yang di atas Rp 50 juta diusulkan ke SKPD Kota.
Musrenbang tahun ini, lanjutnya, sudah semakin aplikatif. Teori bottom up planning yang diadopsi oleh Pemkot, terbukti masyarakat di apresiasi dan anggaran makin meningkat tiap tahun.
“Ini pertanda rembug warga tingkat RW/RT, musrenbang kecamatan tidak sia-sia, tetapi tepat sasaran karena terangkat dari bawah. Insya Allah bermanfaat dan pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Asisten II Isdiyanto mengatakan, musrenbang dengan menggunakan sistem bottom up ini menjadi pendekatan masyarakat antarpemangku kepentingan. Usulan yang disampaikan merupakan prioritas yang ditampung dalam Rembug Warga Tahunan, musrenbang kelurahan, kecamatan.
“Musrenbang merupakan forum tertinggi untuk perencanaan pembangunan secara bottom up yakni usulan dari bawah. Sehingga warga diberi kewenangan untuk menentukan prioritasnya,” katanya. (wam/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.