Longsor, Pasokan Air ke Dusun Soka Terhenti
![]() |
Warga Dusun Soka dibantu aparat TNI dari Koramil 14 Ungaran Kodim 0714 Salatiga sedang menggali material longsor yang menimbun sumber mata air Dimpil, Minggu (3/3) (HARSEM/SMNetwork/Ranin Agung) |
Kepala Dusun Soka, Arifin mengatakan, material longsor berupa batu dan tanah setinggi lebih kurang tiga meter telah menimbun mata air. Untuk memperbaikinya, dia kemudian meminta warga melakukan kerja bakti.
"Kami butuh waktu untuk menemukan mata air Dimpil yang tertimbun material longsor setebal tiga meter menyusul alat berat tidak bisa masuk ke lokasi longsor. Perbaikan hanya bisa dilakukan manual dengan cangkul dan linggis," katanya di sela-sela kerja bakti, Minggu (3/1).
Meski tidak ada korban jiwa, lanjutnya, warga Dusun Soka kini menjadi kesulitan air bersih untuk kebutuhan MCK dan masak. Adapun langkah sementara, menurut Arifin, warga hanya mengandalkan pasokan bantuan mata air kecil yang ada di sekitar pemukiman penduduk.
"Longsor terjadi Jumat (1/3) lalu, sekitar pukul 05.00 WIB, pasalnya malam sebelum kejadian Dusun Soka dilanda hujan deras. Ada empat petak sawah tanaman padi, kebun pala, dan durian milik warga yang tertimbun," jelasnya.
Disinggung soal bantuan dari Pemkab Semarang dirinya memaparkan, usai melaporkan kejadian ke pihak desa hingga kecamatan, BPBD Kabupaten Semarang telah memberi bantuan berupa sembako dan air mineral guna keperluan dapur umum selama kerja bakti.
Ancam Situs Candi
Pantauan di lapangan, ratusan warga Dusun Soka dibantu warga dusun sekitarnya dan aparat TNI dari Koramil 14 Ungaran Kodim 0714 Salatiga terlihat bahu membahu menyingkirkan material longsor serta pohon yang tumbang menutup aliran Sungai Pangus dan mata air Dimpil di Dusun Lerep Krajan, Desa Lerep.
Berdasarkan data, lebar Sungai Pangus sebelum tertimbun longsor mencapai lima meter dengan kedalaman tiga meter.
Sementara itu, longsoran tebing juga mengancam situs Candi Ngempon di Desa Ngempon, Bergas, Kabupaten Semarang. Menurut warga, tebing setinggi lebih kurang 30 meter tersebut longsor, Selasa (26/2) lalu.
Hingga saat ini, instansi terkait belum melakukan upaya pembersihan material longsor yang keberadaannya sudah mencapai pagar pembatas situs. Situs Candi Ngempon ditemukan kali pertama 1952. Sebelum ditemukan, situs peninggalan Hindu tersebut sempat terkubur tanah. (H86-SMNetwork/twu)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.