Rokok Tanpa Cukai Beredar di Pasar Guntur
HARSEM/SUKMAWIJAYA Sejumlah rokok akan dikirim untuk dicek pita cukainya. |
Demak-Dalam operasi cukai di sejumlah pasar, Kamis (22/8) Tim Yustisi menemukan bungkus rokok tak bercukai yang dicurigai legalitasnya.
Sejumlah petugas Satpol PP disebar di kawasan pasar tradisional Guntur, mereka menyusuri kios atau los yang dicurigai menjual rokok tanpa cukai atau bercukai palsu. Dan disebuah kios pedagang putugas berhasil menemukan sebuah merk rokok tanpa cukai. Petugas membeli rokok itu untuk barang bukti.
Sejumlah petugas Satpol PP disebar di kawasan pasar tradisional Guntur, mereka menyusuri kios atau los yang dicurigai menjual rokok tanpa cukai atau bercukai palsu. Dan disebuah kios pedagang putugas berhasil menemukan sebuah merk rokok tanpa cukai. Petugas membeli rokok itu untuk barang bukti.
Di kios pasar Guntur milik Khotijah (45) warga Desa Sidokumpul RT 01 RW 09 Kecamatan Guntur, petugas berhasil menemukan rokok merk ‘Kuda Liar’ tanpa dilengkapi pita cukai. Padahal rokok lain satu merk dilengkapi pita cukai.
“Kami beli rokok tersebut untuk barang bukti tentang pengawasan cukai rokok,” kata Kepala Satpol PP Demak Dwi Heru Asianto, kemarin.
Pihaknya tidak mengklaim bahwa rokok tersebut illegal, namun tetap akan dilaporkan ke Kantor Bea dan Cukai. Hal ini dilakukan sebagai tugas Satpol PP dalam mengawasi peredaran rokok.
Disinyalir pertumbuhan ratusan home industri rokok, beredar juga rokok-rokok tanpa cukai atau dengan cukai palsu.
Untuk mengantisipasi peredaran rokok ilegal, Satpol PP bersama TNI-Polri kerap menggelar operasi yustisi secara berkala.
Selain menyisir keberadaan rokok murah di pasar Guntur, petugas juga melakukan swiping di Pasar Buyaran Kecamatan Karangtengah dan wilayah Desa Kalikondang Kecamatan Demak Kota.
Ketika menemukan beberapa bungkus rokok yang mencurigakan petugas membeli rokok tersebut untuk di data dan dikirimkan ke Kantor Bea Cukai.
Sementara, Khotijah pemilik kios mengaku menerima rokok tersebut dari para sales, dia sengaja menerimanya karena rokok itu murah, apalagi daya beli warga sekitar kurang, mereka hanya mau membeli rokok yang berharga murah dan terasa nikmat. (swi/hst)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.