Nyonya Meneer Ngos-ngosan Bayar Karyawan
demo karyawan nyonya meneer. (harsem/rif) |
Mungkin kecapekan berdiri sebab konon “berdiri sejak 1919”, Nyonya Meneer lemas, dan ngos-ngosan membayar karyawan.
MANAJEMEN pabrik jamu Nyonya Meneer meminta kepada para buruh pabrik bersabar terkait masalah pembayaran. Hal tersebut menyikapi aksi mogok kerja ratusan buruh pekerja pabrik jamu Nyonya Meneer Jalan Kaligawe Raya, pada Jumat (18/10) dan Senin (22/10) lalu.
Kepala HRD pabrik jamu Nyonya Meneer Kaligawe, Nova Calsita mengatakan, saat ini dari pihak manajemen sedang menyelesaikan permasalahan tersebut, terutama untuk pembayaran gaji beserta uang jaminan kesehatan para pekerja.
“Kemarin memang ada kendala soal pembayaran yang belum sempat kami sampaikan kepada para pekerja. Kami pun sudah bertemu dengan sejumlah perwakilan dan sepakat semua pembayaran akan diselesaikan pada November 2013, maka dari itu kami minta agar para pekerja bisa sabar sebentar,” katanya, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga membantah jika selama ini pihak perusahaan terlambat membayar gaji pekerjanya hingga tiga bulan. Sebenarnya manajemen sudah membayar gaji mereka, dan hanya menyisakan tunggakan gaji selama seminggu yang akan dibayarkan November nanti.
“Jadi soal keterlambatan pembayaran selama tiga bulan itu tidak benar sama sekali. Karena dari kami sendiri sudah membayar dan tinggal menyisakan tunggakan gaji selama seminggu saja, dan akan diselesaikan bulan depan,” imbuhnya.
Dalam aksi mogok yang dilakukan kemarin, ratusan buruh pekerja menuntut kepada perusahaan untuk membayarkan gaji mereka yang selama ini tertunda. Selain itu, mereka juga meminta manajemen untuk mempekerjakan lagi sejumlah kawan mereka yang selama ini dirumahkan.
“Tuntutan kami adalah agar pihak perusahaan membayarkan gaji kami yang selama ini belum dibayarkan termasuk jaminan asuransi kesehatan, dan mempekerjakan kembali kawan-kawan pekerja lain yang telah dirumahkan. Kalau tidak kami akan terus mogok kerja dan melaporkannya ke dewan (DPRD),” kata Koordinator Aksi, M Abiddin, disela-sela demo.
Seperti diberitakan, ratusan buruh pabrik jamu Nyonya Meener yang tergabung dalam Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSPMI) dan Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (FSP FARKES) PT Nyonya Meener, melakukan demo menuntut hak yang selama ini belum terpenuhi, 18 Oktober lalu.
Kisruh keluarga di dalam PT Nyonya Meneer berimbas kepada ratusan pekerjanya, antara lain dirumahkannya sebagian pekerja serta tidak dibayarkannya iuran Jamsostek selama tiga tahun ke PT Jamsostek. Di sisi lain pembayaran gaji karyawan juga sering terlambat.
Dugaan kisruh keluarga yang menjadi penyebab munculnya berbagai masalah di perusahaan, diungkapkan para karyawan yang kemarin melakukan demo menuntut hak yang selama ini belum dipenuhi perusahaan.
MANAJEMEN pabrik jamu Nyonya Meneer meminta kepada para buruh pabrik bersabar terkait masalah pembayaran. Hal tersebut menyikapi aksi mogok kerja ratusan buruh pekerja pabrik jamu Nyonya Meneer Jalan Kaligawe Raya, pada Jumat (18/10) dan Senin (22/10) lalu.
Kepala HRD pabrik jamu Nyonya Meneer Kaligawe, Nova Calsita mengatakan, saat ini dari pihak manajemen sedang menyelesaikan permasalahan tersebut, terutama untuk pembayaran gaji beserta uang jaminan kesehatan para pekerja.
“Kemarin memang ada kendala soal pembayaran yang belum sempat kami sampaikan kepada para pekerja. Kami pun sudah bertemu dengan sejumlah perwakilan dan sepakat semua pembayaran akan diselesaikan pada November 2013, maka dari itu kami minta agar para pekerja bisa sabar sebentar,” katanya, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga membantah jika selama ini pihak perusahaan terlambat membayar gaji pekerjanya hingga tiga bulan. Sebenarnya manajemen sudah membayar gaji mereka, dan hanya menyisakan tunggakan gaji selama seminggu yang akan dibayarkan November nanti.
“Jadi soal keterlambatan pembayaran selama tiga bulan itu tidak benar sama sekali. Karena dari kami sendiri sudah membayar dan tinggal menyisakan tunggakan gaji selama seminggu saja, dan akan diselesaikan bulan depan,” imbuhnya.
Dalam aksi mogok yang dilakukan kemarin, ratusan buruh pekerja menuntut kepada perusahaan untuk membayarkan gaji mereka yang selama ini tertunda. Selain itu, mereka juga meminta manajemen untuk mempekerjakan lagi sejumlah kawan mereka yang selama ini dirumahkan.
“Tuntutan kami adalah agar pihak perusahaan membayarkan gaji kami yang selama ini belum dibayarkan termasuk jaminan asuransi kesehatan, dan mempekerjakan kembali kawan-kawan pekerja lain yang telah dirumahkan. Kalau tidak kami akan terus mogok kerja dan melaporkannya ke dewan (DPRD),” kata Koordinator Aksi, M Abiddin, disela-sela demo.
Seperti diberitakan, ratusan buruh pabrik jamu Nyonya Meener yang tergabung dalam Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSPMI) dan Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (FSP FARKES) PT Nyonya Meener, melakukan demo menuntut hak yang selama ini belum terpenuhi, 18 Oktober lalu.
Kisruh keluarga di dalam PT Nyonya Meneer berimbas kepada ratusan pekerjanya, antara lain dirumahkannya sebagian pekerja serta tidak dibayarkannya iuran Jamsostek selama tiga tahun ke PT Jamsostek. Di sisi lain pembayaran gaji karyawan juga sering terlambat.
Dugaan kisruh keluarga yang menjadi penyebab munculnya berbagai masalah di perusahaan, diungkapkan para karyawan yang kemarin melakukan demo menuntut hak yang selama ini belum dipenuhi perusahaan.
Imbas dari permasalahan yang muncul adalah diberikannya mandat hak kuasa direksi yang baru kepada Fiona yang mempunyai otoritas penuh dalam menjalankan kebijakan PT Nyonya Meneer. Semula para karyawan berharap direksi yang baru juga akan memunculkan harapan baru kepada perusahaan yang stagnan dan dapat membangun komunikasi dengan serikat pekerja, namun kenyataannya kebijakan-kebijakannya menimbulkan kontraproduktif.
“Dengan diberikan mandat kuasa itu, mereka sering membuat kebijakan sepihak dengan terabaikannya hak-hak pekerja, antara lain dimutasinya karyawan, melakukan intimidasi pengurus pekerja yang menghalang-halangi kebebasan berserikat di PT Nyonya Meneer ini,” tutur M Abidin dari Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSPMI).
Dalam aksinya para buruh menuntut 10 poin agar dipenuhi pihak manajemen PT Nyonya Meneer. Jika 10 poin tersebut tidak terpenuhi maka seluruh anggota dua serikat pekerja tetap melakukan mogok kerja sampai terpenuhinya tuntutan tersebut. (hep/cun/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.