Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Digendam, Rp 19 Juta dan 70 Gram Emas Raib

AKSI gendam kembali mencuat. Kali ini menimpa Djumini (61), warga Jatingaleh 188, Ngesrep, Semarang. Saat berobat ke RSUP dr Kariadi, dia disambangi dua wanita. Gelang, kalung, cincin 70 gram dan uang tunai Rp 19 juta pun raib, diduga digendam.
 
Djumini mengatakan, nasib sial terjadi kemarin, sekitar pukul 11.30 WIB. ia pergi ke RSUP dr Kariadi hendak berobat. “Saya tak mengira, tiba-tiba dua wanita itu ngajak ngobrol. Dua wanita itu tidak saya kenal, seumuran dengan saya. Ciri-cirinya, kulit kuning langsat dan gaya bicaranya ramah dan santun,” tuturnya, di Mapolrestabes Semarang.
 
Awalnya, satu persatu pelaku mengajak bersalaman layaknya sesama muslim yang sedang merayakan Lebaran. Setelah itu, wanita lanjut usia ini mengaku setengah sadar dan linglung. Dia tidak lagi memikirkan niat berobat penyakit tuanya. Bahkan dia mau saja saat dua pelaku mengajaknya keluar dari rumah sakit.
“Saya diajak jalan-jalan keliling Kota Semarang. Entah kenapa, saya juga mau-maunya pulang mengambil uang tunai atas permintaan pelaku. Dia juga menemani pulang,” ujar Djumini, masih tak percaya.
 
Usai mengambil uang Rp 19 juta, korban kembali muter-muter Semarang. Sekitar pukul 17.30, korban diajak makan di Pizza Hut Sukun. Saat itu kedua pelaku silih berganti membujuk korban agar menyerahkan semua perhiasan emas serta uang yang dibawaannya. “Mereka mengatakan, saat ini banyak penjahat yang mengincar perhiasan. Maka mereka meminta perhiasan saya,” tuturnya.
 
Tanpa pikir panjang, Djumini menyerahkan perhiasan 70 gram ke seorang pelaku. Setelah menerima uang tunai dan perhiasan milik Djumini, pelaku membungkusnya dengan selembar kain dan dimasukkan dalam kardus yang kemudian diserahkan kembali pada Djumini. “Saya disuruh membuka setelah sampai di rumah,” ujarnya.
 
Kardus itu diserahkan pada korban, sementara pelaku meninggalkan Djumini. Djumini yang seperti orang linglung, sambil membawa kemasan kardus berisi bungkusan kain, terus menyusul meninggalkan rumah makan sendirian. “Saya kebingungan, lemes, kemudian ditolong seseorang, dan diantar pulang,” tambahnya.
Betapa kagetnya, setiba di rumah, saat Djumini membuka bungkusan itu, ternyata tak ada isinya lagi. (abm/ahr)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous