Kebakaran RSUD Akibat Korsleting

HASIL penyelidikan dan penelitian Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Jateng, memastikan penyebab kebakaran yang melahap ruang pendaftaran rawat jalan di RSUD Kota Semarang pada Minggu (4/9) lalu disebabkan karena korsleting atau hubungan arus pendek listrik.

 

Tim Labfor menemukan beberapa bukti di lapangan. Namun pihak kepolisian mengaku masih melakukan pendalaman terhadap hasil tersebut. Terlebih belakangan ditemukan data dari keterangan beberapa saksi, bahwa korsleting serupa juga pernah terjadi pada Agustus 2011 lalu, meski saat itu tidak sampai mengakibatkan kebakaran.
 

Tentu saja hal itu mengakibatkan tersusunnya rentetan untuk menguraikan akar masalah yang ada. Ini pula yang menjadi babak baru penyelidikan yang dilakukan polisi untuk kemudian menyelidiki kontraktor yang melakukan perbaikan jaringan listrik pada rumah sakit tersebut.
 

"Hasilnya memang sudah dipastikan karena korsleting listrik di ruang pendaftaran di lantai I di gedung yang terbakar. Namun korsleting tepatnya pada jaringan yang sebelah mana, kami masih menyelidiki lebih lanjut," kata  Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan, kemarin.
 

Terkait dengan pemeriksaan terhadap kontraktor yang memasang instalasi listrik, Kapolres menjelaskan, langkah itu menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi lebih lanjut. Kapolrestabes pun segera membatasi pertanyaan wartawan, siapakah calon tersangka atas kasus kebakaran RSUD Kota Semarang mengakibatkan kerugian sebesar hingga Rp 2,9 miliar tersebut?
"Ah, jangan dululah. Nanti kalau kami beritahukan bisa-bisa tersangkanya kabur," ujarnya.

Tambahan Saksi

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Augustinus Pangaribuan menambahkan, sementara telah 11 saksi diperiksa. Namun terkait, bahwa di ruangan yang sama di RSUD Kota Semarang tersebut juga pernah terjadi korsleting bulan Agustus lalu pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kami akan memeriksa tiga saksi lagi, terkait, apakah benar pada Agustus lalu terjadi korsleting di tempat yang sama,” jelasnya.
 

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng, Kombes Bambang Rudi Pratiknyo mengatakan, pemborong atau kontraktor instalasi listrik di RSUD Kota Semarang bisa ditetapkan sebagai tersangka.
 

Hal itu terjadi bila hasil penyelidikan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) menemukan bahwa kebakaran tersebut diakibatkan korsleting atau arus pendek hubungan listrik.
"Bila penyebab kebakaran ini akibat konsleting arus listrik dari jaringan utama, maka penyidikan akan kami arahkan kepada pihak pemborongnya," kata Kombes Bambang Rudi.
 

Kalau penyebab kebakaran itu dari jaringan baru atau jaringan primer, menurut Direskrim, maka polisi akan menyelidiki siapa yang telah memasang jaringan tersebut. Penyidik juga akan meneliti bagaimana distribusi listrik dari sumber utama.
 

"Kalau dalam kasus ini (RSUD Kota Semarang), pemborong bisa saja dikenakan pasal 188. Namun itu nanti melihat perkembangan penyelidikan," tandasnya. (abm/twu)

Newer Post Older Post