Pendapa Ageng Pura Mangkunegara Dipugar

Pendapa Ageng Pura Mangkunegara, sebelum dipugar

KOMPLEKS-Pendapa Ageng Pura Mangkunegara, Surakarta dipugar, karena sebagian besar bagian bangunan yang terbuat dari kayu tersebut, telah mengalami perubahan kondisi.
    

Pendapa Ageng Pura Mangkunegara telah berusia sekitar 250 tahun sejak pertama kali dibangun. Kompleks tersebut dipugar pada beberapa bagian struktur bangunannya karena mengalami penurunan mutu secara komponental dan struktural, dengan menelan dana Rp5,6 miliar.
    

Kepala Seksi Penyusunan Rencana dan Program Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah Gatot Eko Nurcahyo di Surakarta, kemarin mengatakan perbaikan yang dilakukan pada bangunan utama keraton tersebut dilakukan pada bagian sirap (atap), "balungan" (tiang, blandar, usuk), dan penanggap yang sebagian besar terbuat dari kayu jati.
    

"Perbaikan yang utamanya bertujuan untuk mengembalikan kekuatan struktur bangunan ini mencakup empat langkah yakni konservasi, pergantian komponen, perbaikan, dan pengawetan dengan pemberian lapisan anti rayap," katanya.
   
Warna Aslinya

Nantinya, kata Gatot, pemugaran tersebut akan mengembalikan pewarnaan lapisan struktur bangunan menjadi warna aslinya yakni "pare anom" atau padi muda. Gatot mengatakan, perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan rekanan tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati karena setiap bagian dari pendapa utama tersebut memiliki unsur historis tersendiri.
    

Dengan demikian, BP3 Jateng pun melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Jateng, Dinas Pekerjaan Umum Surakarta, Dinas Tata Ruang Surakarta, serta tiga akademisi dari UGM.
    

"Kami juga mendapatkan masukan dari pihak Keraton Mangkunegaran yang lebih mengetahui nilai historis dari masing-masing bagian dari Pendapa Ageng ini."  Gatot menjelaskan, pemugaran pendapa yang diklaim sebagai pendapa terluas di beberapa keraton di Pulau Jawa tersebut berasal dari APBN.
    

Perbaikan yang ditargetkan akan selesai pada pertengahan Desember 2011 tersebut, pemugaran ketiga di Keraton Mangkunegaran setelah bagian Dalem Ageng Keraton mendapatkan perbaikan pada 2008 lalu dan perbaikan stuktur paningrat dan tratag pendapa pada 2010 lalu.
    

“Pemugaran di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, diharapkan dapat menambah daya tarik wisata sebagai media pembelajaran tentang sejarah budaya Indonesia,” tambahnya.  Selain menjadi tujuan wisata para turis mancanegara dan domestik, pendapa berbentuk joglo tersebut juga digunakan secara rutin sebagai lokasi penyelenggaraan aktivitas seni dan budaya serta aktivitas internal pihak keraton. (tab)

Newer Post Older Post