Wisata Religi Kyai Santri Grobogan

Makam Kyai Santri di Tegowanu Grobogan

JIKA di Desa Kadilangu ada sebuah makam yang ramai diziarahi orang yaitu makam Sunan Kalijaga, di Dusun Tlogotanjung Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan terdapat sebuah makam tokoh yang konon sangat disegani ialah makam Kyai Santri Joko Suro yang sekarang ini ramai dikunjungi orang.

Makam Kyai Santri Joko Suro dahulunya berupa rumah kecil yang terbuat dari kayu beratapkan silap kayu yang dikelilingi semak belukar, tetapi sekarang seiring dengan berubahan zaman sudah dikelola dengan baik bersama pengurus makam, masyarakat dan pemerintah desa Tlogorejo sehingga bersih dan terawat tidak terkesan angker dan wingit.

Pak Prayogo sebagai juru kunci makam ketika dikonfirmasi wartawan media ini menuturkan tentang sejarah Kyai Santri Joko Suro yang ia dengar dari cerita orang-orang terdahulu sebab selama ini belum ada sejarah yang di bukukan mengenai Mbah Kyai Santri Joko Suro sehingga walaupun sekilas ia mencoba menceritakan tentang sejarah Kyai Santri Joko Suro kepada wartawan.

Konon Kyai Santri Joko Suro adalah seorang pemuda rupawan yag berasal dari kerajaan Majapahit yang sedang mengembara mencari saudara perempuannya tercinta yang bernama Nyai Plangkringan yang telah lama pergi berpisah dengannya. Setelah lama mencari saudaranya tersebut akhirnya Kyai Santri Joko Suro menemukan saudaranya di sebuah tempat yang sekarang bernama Tlogorejo.

Namun saudaranya belum percaya kalau dia adalah adik kandungnya yang telah lama berpisah. Untuk menyakinkan kalau ia adalah benar-benar saudaranya Kyai Santri Joko Suro memperlihatkan bekas luka yang ada dikepalanya, bekas luka ketika ia dipukul memakai centhong oleh Nyai Plangkringan pada waktu masih kecil. Akhirnya Nyai Plangkringan percaya jika Kyai Santri Joko Suro benar-benar adiknya.

Namun suami Nyai Plangkringan yang bernama Empu Cogeh tidak percaya bahwa Kyai Santri Joko Suro adalah adik iparnya saudara dari istrinya, sehingga timbul rasa cemburu apalagi melihat Kyai Santri Joko Suro yang masih muda dan rupawan tersebut sedang bersama dengan istrinya hingga timbullah niat buruknya untuk membunuh Kyai Santri Joko Suro. Suatu saat Empu Cogeh hendak pergi ke hutan mencari kayu-kayu bakar kemudian diajaklah Kyai Santri Joko Suro ke hutan untuk membantu mencari kayu bakar namun ternyata ada niat buruk Empu Cogeh untuk membunuh Kyai Santri Joko Suro.

Berkat keistimewaan yang dimiliki Kyai Santri Joko Suro itulah ia tidak bisa dibunuh oleh Empu Cogeh dengan pusaka-pusaka yang dimilikinya. Hingga pada akhirnya Kyai Santri Joko Suro menyerahkan nyawanya dengan ikhlas dibunuh Empu Cogeh dengan pusaka milik Kyai Santri Joko Suro sendiri.

Demikian sekelumit sejarah singkat tentang Kyai Santri Joko Suro saat diceritakan juru kunci makam Pak Prayogo kepada wartawan media ini. Kini makam tersebut telah berubah dan banyak diziarahi orang apalagi setiap Jumat Wage banyak orang-orang di berbagai daerah berkunjung ke makam tersebut.

Setiap tanggal 25 ke atas menjelang bulan puasa selalu diadakan kegiatan Khaul di Makam Kyai Santri Joko Suro yang di isi dengan kegiatan tahfidzul qur’an, pembacaan Yasin dan Tahlil pada pagi harinya dan manaqib pada malam harinya. (pj-nr)

Newer Post Older Post