Kasus “Geng Cokor” Ambon Tengil Bukan Dirijen Panser Biru
PENGAKUAN tersangka kasus penganiayaan dan perampasan motor yang dilakukan “Geng Cokor”, Ambon Tengil (Harsem edisi kemarin) yang membawa-bawa nama Panser Biru, mendapat reaksi keras dari pengurus teras kelompok suporter tertua di Semarang tersebut.
Ketua Umum Panser Biru Lukman Syah kemarin pagi melakukan klarifikasi sehubungan pengakuan Ambon Tengil tersebut yang dimuat di hampir seluruh suratkabar Semarang, dan di sejumlah televisi swasta.
“Kami tidak mempunyai anggota ataupun dirijen bernama Ambon Tengil. Dirijen kami bernama Edy Purnomo alias Kirun,” tandas Lukman kepada Harsem.
Lukman menambahkan, pengakuan tersebut sama saja mencoreng nama baik Panser Biru, sebab Ambon Tengil sedang berperkara dengan hukum. Pihaknya sangat mengecam pengakuan perempuan berusia tanggung tersebut.
"Saya kaget saat membaca pemberitaan tentang (pernyataan Ambon Tengil) itu sebab kami merasa tak punya anggota, apalagi dirijen bernama Ambon Tengil. Untuk itu, atas nama Panser Biru saya sangat menyayangkan pernyataan seseorang yang mengaku-ngaku dirijen Panser Biru," tandas Lukman.
Pengurus Panser Biru menggelar rapat khusus membahas masalah ini, setelah berita tentang “Geng Cokor” kemarin beredar di khalayak ramai. Beberapa pengurus lain juga tampak berang organisasinya dikait-kaitkan dengan tindakan kriminal anak-anak ingusan.
Jangan Lekas Percaya
Di tempat terpisah, anggota senior Panser Biru Arief Firhanusa menuturkan, sebagaimana sebuah organisasi Panser Biru memiliki struktur kepengurusan. Di dalamnya terdapat Divisi Kreasi, yang mencakup aktivitas menyuport PSIS, serta kreativitas positif lainnya di luar lapangan.
“Setahu saya di Divisi Kreasi tak ada namanya Ambon Tengil. Untuk aktivitas menyanyi dan meneriakkan yel-yel, dari tahun ke tahun hanya ada nama Kirun, meski terkadang Kirun dibantu beberapa temannya untuk yang sifatnya insidental saja, semisal ia berhalangan hadir,” tutur salah satu pendiri Panser Biru itu.
Kepada khalayak Arief mengimbau untuk tidak lekas mempercayai orang-orang yang mengaku anggota Panser Biru, terutama bila terjadi tindakan kriminalitas. “Panser Biru tak pernah melakukan pembinaan pada anggotanya menjadi pelaku kriminal, kecuali hanya menyuport tim kebanggaan, dalam hal ini PSIS,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan kemarin, sejumlah cewek ABG yang mengatasnamakan "Geng Cokor" digulung tim Reskrim Polsek Semarang Barat, Rabu (30/11). Mereka ditangkap sebagai tersangka kasus penganiayaan dan perampasan sepeda motor di Jalan Suratmo (belakang pompa bensin Abdurrahman Saleh) Semarang Barat pada Selasa (29/11).
Mereka yang kini menjadi tersangka itu masing-masing Emprit (19), warga Puspogiwang, Gendut (17) warga Sri Rejeki, Ambon Tengil (16) siswi SMA 3 Masehi, Sheila (22), warga Tawang Rejo Wesi, dan DAY (14), warga Jalan Argorejo.
Kapolrestabes Kombes Elan Subilan mengatakan, pihaknya akan memproses sebagaimana hukum yang berlaku. Tindakan yang dilakukan "Geng Cokor" yang punya cirri khas tidak pernah pakai alas kaki tersebut sangat meresahkan masyarakat.
Komunitas ini beranggotakan ratusan orang. Rata-rata berusia antara 14 hingga 23 dan sering mangkal di sebuah markas di dekat makam di daerah Suratmo. (abm/rif)
Ketua Umum Panser Biru Lukman Syah kemarin pagi melakukan klarifikasi sehubungan pengakuan Ambon Tengil tersebut yang dimuat di hampir seluruh suratkabar Semarang, dan di sejumlah televisi swasta.
“Kami tidak mempunyai anggota ataupun dirijen bernama Ambon Tengil. Dirijen kami bernama Edy Purnomo alias Kirun,” tandas Lukman kepada Harsem.
Lukman menambahkan, pengakuan tersebut sama saja mencoreng nama baik Panser Biru, sebab Ambon Tengil sedang berperkara dengan hukum. Pihaknya sangat mengecam pengakuan perempuan berusia tanggung tersebut.
"Saya kaget saat membaca pemberitaan tentang (pernyataan Ambon Tengil) itu sebab kami merasa tak punya anggota, apalagi dirijen bernama Ambon Tengil. Untuk itu, atas nama Panser Biru saya sangat menyayangkan pernyataan seseorang yang mengaku-ngaku dirijen Panser Biru," tandas Lukman.
Pengurus Panser Biru menggelar rapat khusus membahas masalah ini, setelah berita tentang “Geng Cokor” kemarin beredar di khalayak ramai. Beberapa pengurus lain juga tampak berang organisasinya dikait-kaitkan dengan tindakan kriminal anak-anak ingusan.
Jangan Lekas Percaya
Di tempat terpisah, anggota senior Panser Biru Arief Firhanusa menuturkan, sebagaimana sebuah organisasi Panser Biru memiliki struktur kepengurusan. Di dalamnya terdapat Divisi Kreasi, yang mencakup aktivitas menyuport PSIS, serta kreativitas positif lainnya di luar lapangan.
“Setahu saya di Divisi Kreasi tak ada namanya Ambon Tengil. Untuk aktivitas menyanyi dan meneriakkan yel-yel, dari tahun ke tahun hanya ada nama Kirun, meski terkadang Kirun dibantu beberapa temannya untuk yang sifatnya insidental saja, semisal ia berhalangan hadir,” tutur salah satu pendiri Panser Biru itu.
Kepada khalayak Arief mengimbau untuk tidak lekas mempercayai orang-orang yang mengaku anggota Panser Biru, terutama bila terjadi tindakan kriminalitas. “Panser Biru tak pernah melakukan pembinaan pada anggotanya menjadi pelaku kriminal, kecuali hanya menyuport tim kebanggaan, dalam hal ini PSIS,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan kemarin, sejumlah cewek ABG yang mengatasnamakan "Geng Cokor" digulung tim Reskrim Polsek Semarang Barat, Rabu (30/11). Mereka ditangkap sebagai tersangka kasus penganiayaan dan perampasan sepeda motor di Jalan Suratmo (belakang pompa bensin Abdurrahman Saleh) Semarang Barat pada Selasa (29/11).
Mereka yang kini menjadi tersangka itu masing-masing Emprit (19), warga Puspogiwang, Gendut (17) warga Sri Rejeki, Ambon Tengil (16) siswi SMA 3 Masehi, Sheila (22), warga Tawang Rejo Wesi, dan DAY (14), warga Jalan Argorejo.
Kapolrestabes Kombes Elan Subilan mengatakan, pihaknya akan memproses sebagaimana hukum yang berlaku. Tindakan yang dilakukan "Geng Cokor" yang punya cirri khas tidak pernah pakai alas kaki tersebut sangat meresahkan masyarakat.
Komunitas ini beranggotakan ratusan orang. Rata-rata berusia antara 14 hingga 23 dan sering mangkal di sebuah markas di dekat makam di daerah Suratmo. (abm/rif)
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.