Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Angin Kencang, Nelayan Makelaran

Sejumlah perahu nelayan terlihat ditambatkan di dermaga PPI Morodemak


Demak-Dalam tiga hari ini cuaca kurang bersahabat, angin kerap bertiup kencang. Karena cuaca ekstrem, ombak di laut sampai setinggi empat meter lebih, nelayan takut melaut. Akibatnya, harga ikan melambung.

Akibat angin kencang, perairan di Demak berombak besar, ribuan nelayan kecil tidak melaut. Kebanyakan memilih menepikan perahunya, mencari nafkah dari usaha lain. Ada yang makelaran, ada pula yang berjualan hasil bumi. Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, terlihat ribuan perahu merapat di tepi. Bahkan ada sejumlah perahu yang tenggelam akibat gelombang ombak.

Diperkirakan kecepatan angin sampai 50 knot. Sejumlah nelayan sempat kerepotan menambatkan perahunya. Bahkan sejumlah anggota Sat Polair sempat kewalahan, mereka berusaha mengikat speedboat (perahu patroli) di besi dermaga. Kendati perahu sudah pecah mereka tetap berusaha mengganjalnya dengan ban bekas. Agar kerusakan tidak semakin parah akibat benturan dengan beton dermaga,  

"Tiga hari ini angin sangat kencang, ombak sangat tinggi. Kami menghalau nelayan agar tidak melaut," kata Kasat Polair, Iptu Zainul Arifin, kemarin. Dia memprediksi kecepatan angin lebih dari 40 km per jam.

Sejumlah nelayan semakin lesu. H Turmudzi warga Desa Purwoejo, Bonang, mengaku harus memarkir perahunya karena ombak besar, "Saya tak mau mengambil risiko. Ada ombak besar, angin kencang, dan banyak pendangkalan. Saya takut perahu saya malah tedampar," akunya.

Senada disampaikan, H Matrekan warga Desa Purworejo. Dia bersama kru perahunya sempat mengurungkan niatnya melaut ketika melihat ombak setinggi empat meter. "Kemarin saya langsung pulang, gak jadi cari ikan," ujarnya.

Saat ini dia bersama rekan-rekannya tidak melaut, dia berusaha mencari nafkah dari usaha lain, dengan makelaran, atau jual-beli hasil bumi.

Masih beruntung lainnya ketimbang, Ahmadi (26) warga Desa Margolinduk, Bonang, bila tidak melaut keluaganya kesulitan makan. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, dia sempatkan menjual perkakas rumah tangga.

Tidak melautnya para nelayan, ternyata berdampak pada harga ikan.. "Mulai hujan angin ikan di sini sulit," jelas Salmin, Kapadawil II (Kepala Pasar Daerah Wilayah II, Buyaran, Hewan, Sayung, dan Pasar Sriwulan). Di pasar Buyaran, sedikitnya 125 los pedagang ikan hanya 40% yang jual ikan, itupun stok ikannya terbatas. (swi/nji)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous