Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Bank Sampah Resik Becik Berdayakan Ekonomi Melalui Pengelolaan Sampah

Camat Semarang Barat, M Khadiq di depan warga mendaftarkan diri menjadi nasabah Bank Sampah Resik Becik
KROBOKAN-Punya sampah anorganik, jangan buru-buru dibuang, lebih baik ditabung di Bank Sampah Resik Becik, di Jalan Cokrokembang 11 Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. Selain bisa mengurangi polusi bagi lingkungan, sampah-sampah itu akan dihargai dengan rupiah.

Misalnya, plastik bekas bungkus kopi instan akan dihargai hingga Rp 10 per lembar, plastik bungkus mie intsan dihargai Rp 40 per lembar, sementara untuk koran bekas dihargai Rp 1.400 per kilogram. Layaknya bank pada umumnya, hasil perhitungan harga sampah yang disetorkan para nasabah akan dicatat di buku tabungan dan bisa “dicairkan” sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Pengelolaan sampah itu sangat penting untuk diperhatikan masyarakat, apalagi masalah sampah di Kota Semarang dari waktu ke waktu kian memprihatinkan, setiap tahunnya naik 10%. Dengan memanfaatkan Bank Sampah tidak hanya bisa membantu menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga bisa meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar Ika Yudha selaku Direktur Bank Sampah Resik Becik.

Menurut Ika, Bank Sampah Resik Becik hanya fokus menampung sampah-sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan jenis-jenis sampah yang tak terurai secara alami lainnya. Pihaknya sengaja tidak menyasar sampah organik karena selama ini untuk organik sudah dikelola oleh PKK.

Ditanya soal antusiasme masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Sampah, Ika optimistis akan terus berkemang. “Sebelum Bank Sampah ini kami launcing saja sudah ada 15 nasabah yang sudah mulai aktif menabung. Meskipun Bank Sampah ini berada di wilayah Kelurahan Krobokan, tetapi kami sangat terbuka untuk masyarakat di luar Kelurahan Krobokan yang ingin menjadi nasabah kami,” paparnya.

Sementara, Direktur MBI Laziz Jateng Wahyu Pujiani mengatakan, Bank Sampah tersebut merupakan program desa binaan yang digalakkan pihaknya. Bank Sampah ini diharapkan bisa mengurangi masalah sampah di Kota Semarang. Menurut survei yang dilakukan pihaknya, setiap hari Kota Semarang menghasilkan sampah sebanyak 4.725 m3. Namun, setiap hari 400 truk sampah yang ada tidak mampu mengangkut sampah seluruhnya ke TPA Jatibarang, masih ada sekitar 568 m3 yang belum terangkut per harinya.

“Kami berharap Bank Sampah ini bisa membantu mengurangi masalah sampah di Kota Semarang, minimal untuk mengatasi sampah yang saat ini belum bisa terangkut, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. Tahun ini kami menargetkan lima desa binan bisa terbentuk di Kota Semarang,” paparnya.

Sementara, Camat Semarang Barat M Khadik mendukung langkah warganya yang sangat peduli terhadap lingkungan dengan membentuk Bank Sampah. Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga untuk bisa memanfaatkan dengan cara menjadi nasabah aktif.

“Selain bisa membuat lingkungan menjadi sehat dan bersih dari sampah juga bisa membantu perekonomian keluarga,” tandasnya. (sna/jos) 

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous