Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kabar Gedung Berlian Dewan Siapkan Raperda Bahasa dan Kesenian Ilustrasi gedung berlian : franky


SEBAGAI salah satu provinsi di Indonesia, Jawa Tengah memiliki kekayaan budaya seperti bahasa dan kesenian yang beragam. Bahkan, bahasa dan kesenian di Jateng memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan daerah lain. Namun demikian, bayang-bayang hilangnya kekayaan tersebut begitu menganga menyusul serbuan budaya luar.

Oleh karena itu, DPRD Jateng saat ini sedang menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) yang nantinya bisa berfungsi sebagai payung hukum untuk menjaga serta melestarikan bahasa dan kesenian yang ada di provinsi ini. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan bahasa dan kesenian asli Jateng tidak punah dan bisa terus berkembang.

“Latar belakang pemikiran raperda ini adalah, kita sebagai pewaris budaya berkewajiban untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan budaya Jawa. Di sisi lain, serbuan budaya mancanegara begitu dahsyat mewarnai budaya kita. Lha kalau filternya tidak kuat, maka dikhawatirkan budaya Jawa ini akan terpinggirkan dan bukan tidak mungkin jadi punah,” ungkap anggota Komisi E DPRD Jateng Bambang Sutoyo.

Menurut anggota dewan dari Fraksi Golkar tersebut, dengan adanya Perda Bahasa dan Kesenian Jateng ini nantinya bertujuan untuk memproteksi kekayaan budaya asli Jawa, terutama ragam bahasa dan kesenian, agar tidak tergerus oleh serbuan budaya-budaya luar. Apalagi, budaya Jawa mengandung nilai-nilai luhur serta sarat filosofis tinggi.

“Kalau di sekolah-sekolah kita sering membaca tulisan Jawa, ‘Rumkuncoroning bongso dumunung ono ing luhuring budoyo’, artinya  ‘terkenalnya sebuah bangsa jika memiliki budaya yang luhur’. Dengan pepatah itu, maka menunjukkan betapa tinggi keberadaan sebuah budaya bagi sebuah bangsa,” terang politisi dari Partai Golkar ini.

Payung Hukum

Senada, anggota Komisi E yang lain, Sri Marnyuni berpandangan, saat ini Jateng memang benar-benar membutuhkan adanya payung hukum yang bisa melindungi keberadaan budaya asli masyarakat Jawa, utamanya dalam hal bahasa dan kesenian.

“Komisi E DPRD sedang bekerja keras menyusun rancangan draft dan naskah akademik dari raperda ini. Dan harapannya, penyusunannya bisa rampung pertengahan tahun ini. Oleh karena itu, kami terus melakukan kajian dan pembahasan mendalam untuk mewujudkannya, termasuk melakukan diskusi dengan para pakar,” papar Sri Marnyuni.

Politisi dari Fraksi PAN asal Dapil 5 tersebut menuturkan, Komisi E sendiri mengundang beberapa ahli untuk dimintai saran masukan dan pendapat dalam hal pembuatan raperda ini. Beberapa di antaranya adalah Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip Agus Maladi Irianto, serta Sri Yuwanti, Budiono, dan Sutadi selaku koordinator tim pakar.

“Dari tim pakar sendiri selain menyampaikan rancangan draft dan naskah akademik, juga mencari kesepahaman titik temu antara tim pakar dengan Komisi E. Karena pada Senin (30/1) mendatang, mudah-mudahan draft raperda ini sudah bisa kami serahkan kepada pimpinan dewan dan juga kepada badan legislasi, untuk kemudian segera diparipurnakan. Harapan kami, dalam empat bulan ke depan raperda ini sudah bisa disetujui dan digedok menjadi perda,” jelasnya. (hep/dnr)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous